MC3 : The Mysterious Case 6 ( Bermain Di Gerbang Kematian )

5.7K 596 63
                                    

Chap 6 update...
Maaf agak telaz hahah ..
Semoga masih ada yang setia baca cerita ini ..
Jangan lupa Vomentnya 'key

'Di manakah tempat yang tak terlihat itu?. Tempat dimana kau berada. Tidak bisa kuraih meski sekeras apapun tanganku berusaha menggapai'

***

"Deputi, apa kau yakin kita harus melakukan ini?" Tanya Inspektur yang merasa sedikit ragu.

Aku menoleh sebentar, lalu mengangguk dengan yakin."Sebagai jaga-jaga, Inspektur. Jendela sebagai pintu keluar harus segera kita buka jika seandainya semua terjadi di luar rencana kita. Semoga setelah ini tidak tertulis di Koran berita tentang kematian kita berdua." Jelasku sambil menutup jendela kamar.

"Baiklah, kita akan memulainya. Aku sangat mempercayai instingmu, Deputi". Ucap Inspektur lalu menarik napas panjang.

Inspektur kemudian mendekati perapian di kamarnya, menaburkan suatu bubuk berwarna merah dengan banyak warna hitam. Bubuk itu adalah bubuk sisa pembakaran dari perapian yang ada di ruang bermain kartu pada kasus kematian Nyonya France dan juga sedikit ditemukan pada lampu minyak yang menggantung di ruang istirahat pada kasus kematian tiga orang terakhir.

"Kurasa sisa bubuk racun itu hanya akan memberikan sedikit efek kecil pada kita mengingat bubuk itu merupakan sisa pembakaran dari racun yang digunakan." Ujar ku yang terdengar seperti meyakinkan diriku sendiri bahwa eksperimen yang kami lakukan benar-benar aman.

'Crash!'

Tangan Inspektur menyalakan api dari korek yang digenggamnya. Kepalanya menunduk sedikit merasuk ke dalam perapian. Api semakin dekat pada kayu bakar dan akhirnya menyambar sebagian besar kayu bakar yang terkena jilatan api.

"Sekarang, Inspektur. kita hanya perlu bersantai dan menunggu reaksinya." Ujarku lalu berdiri menunggu dekat meja.

Inspektur hanya mengangguk dan berjalan kembali menuju kursinya yang juga terletak dekat jendela. Kini aku dan Inspektur saling berhadapan, dengan aktifitas masing-masing. Aku tampak tenang memperhatikan langit malam dibalik jendela kaca yang tertutup rapat. Sementara Inspektur tampak serius dan berjaga-jaga bila terjadi suatu hal di luar perkiraan.

Pelan-pelan, api di perapian merembet menyentuh bubuk 'aneh' yang tadi dituangkan Inspektur. Asap abu-abu tipis mulai keluar, menjalar memenuhi atmosfer. Aku tercekat. Lidahku terasa kelu. Aku tidak bisa berteriak ketika dihadapanku tampak awan hitam bergulung-gulung dengan menampilkan berbagai macam ekspresi manusia yang dicekam ketakutan.

Aku mencoba mengambil napas, tidak bisa! Rasanya seperti tercekik! Awan-awan hitam itu menyelubungi tubuhku seluruhnya, lalu entah darimana datangnya sulur-sulur menakutkan yang mengerat meremas tubuhku kuat, seakan berusaha meremukkan tulang-belulangku sekaligus. Aku menoleh dengan susah payah. Tampak kondisi Inspektur yang tak jauh berbeda dariku. Wajahnya pucat dan tampak mengeras dengan sulur-sulur yang juga telah mengunci mati tubuhnya.

Kini, aku dapat merasakan bahwa raut wajah kami sedikit demi sedikit berubah menjadi horror sama halnya mayat-mayat yang kami lihat sebelumnya. Apakah ini, Death penalty?. Apakah ini akhir dari perjalanan kami??.

Perlahan mataku tertutup dan tubuhku lemas..

Aku .. Mati??..

000

Mata Inspektur terbuka lebar, tubuhnya yang kekar itu berusaha berontak sekuat tenaga meski ia merasakan seluruh tubuhnya terbelenggu. Berhasil, sulur-sulur itu berhasil lepas! Dengan susah payah dan napas terengah, Inspektur mencoba menggapai tubuhku. Ditariknya tubuhku paksa hingga sulur-sulur yang melingkupi tubuhku yang sudah hampir sepucat mayat itu, tercerabut seketika. Kaki Inspektur sempoyongan, terutama dengan beban tubuhku yang ditopangnya. Tangannya menggapai-gapai, mencoba mencari jalan keluar diantara awan hitam yang terasa mencekiknya tiap kali ia menghirup napas.

Detective Clue : Law And CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang