Past: TCBA 2 ( Call of Duty )

3.7K 475 239
                                    

Warning (!)

Tekan vote sebelum membaca! Hargai karya author dengan meninggalkan jejak 👣

Terima kasih 👌👍

Monourea, 09 Juni 2014

Seberkas cahaya sinar matahari masuk melalui celah gordyn yang tersibak lebar, membuat kedua kelopak mata itu mulai berkedut tidak nyaman. Udara khas perkotaan perlahan merambati ruang persegi itu, merangkak dengan elegan sesekali mengusik sosok dalam balutan selimut dengan aroma gigilnya.

Merasa kesal karena mimpinya terpecah oleh ulah seseorang, sosok itu menggeram, jemari panjangnya mulai bergerak meraih selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya, menghalau sinar matahari dan udara sedingin gunung es yang sempat mengganggu tidur nyenyaknya.

"Bangun David pemalas!"

Teriakan keras itu menggema dua detik tepat setelah sosok dalam selimut itu kembali terlelap, mengabaikan dirinya yang sedari tadi berdiri di dengan wajah gusar.

"5 menit lagi," gumam David di balik selimutnya, jelas terdengar gerutuan ketika dia mengatakannya.

Pria itu mendecih, kelereng hitamnya melirik jam di pergelangan tangannya dengan gusar. Ini sudah lewat 5 menit sejak dia membangunkan orang ini. Memangnya harus berapa lama dia akan mengulur waktu?

Dan saat itu juga tangan besarnya bergerak cepat, menarik selimut tebal yang menutupi seluruh tubuh David dengan sentakan kasar.

David mengerang kesal. Sinar matahari yang terik lantas menyergap sepasang indera penglihatannya ketika pria itu membuka matanya. Kedua kelopak tegasnya mengerjap, membiasakan diri dengan lingkungan yang terang sebelum akhirnya menemukan sosok seniornya yang tengah berdiri di ambang Jendela. Siapa lagi jika bukan Clark.

Clark Harold, adalah pria berusia nyaris pertengahan empat puluh tahun yang tetap terlihat gagah dan segar pada usianya yang hampir mendekati ambang paruh baya. Pria tampan berambut hitam klimis itu nampak sedang melipat kedua lengannya, menatap David dengan tatapan jengah bercambur kesal.

"Hmmm~ kau ini menganggu saja, Clark. Ada apa? Bukankah ini hari libur?", gerutu David sembari melirik kalender yang tergantung di sisi kirinya.

Kedua matanya terlihat sayu dengan kantung mata yang menebal. Jelas sekali jika pria itu baru menyelesaikan tugas lemburnya. Seharusnya hari ini dia bisa mendapatkan tidur nyenyaknya. Namun tidak sejak dia kedatangan tamu tak di undang seperti Clark contohnya.

"Pergi sana! kau tak tahu betapa kurangnya jatah tidurku beberapa hari ini, Clark!"

"Clark, Clark, dimana sopan santunmu anak muda? Tega sekali kau memanggil pria 41 tahun sepertiku dengan nama. Jika kau tak ingin memanggilku Komandan, setidaknya kau harus memanggilku dengan sebutan Senior," gerutu pria yang di panggil Clark bersungut-sungut.

"Tidak ada bedanya bagiku, Clark, karena kau tidak terlihat tua sedikitpun. Kau 10 tahun lebih muda dari usiamu," cibir David dengan satu elakan tegas. Salahkan saja wajah tampannya yang masih terlihat segar sehingga membuatnya tampak lebih muda dari usia sebenarnya.

"Cih~ terserah kau sajalah," seroloh Clark dengan malas. Malas berdebat lebih tepatnya, karena pria itu tahu benar bahwa David adalah 'spesies' manusia yang tak akan pernah mau mengalah. Perdebatan hanya akan menambah kerutan di wajahnya sekaligus memangkas habis waktu genting yang di milikinya.

"Dari pada itu, cepat kau bangun dan bersiap-siap atau kau akan di pecat!" tekan pria yang di panggil Clark itu dengan tegas. "Ucapkan Selamat tinggal pada lencana Letnanmu!"

Dan.. Sepertinya kata-kata itu sangat sukses untuk membangunkan beruang yang tengah berhibernasi. Terbukti dengan David yang langsung melompat turun dari ranjangnya setelah Clark mengatakan soal pecat memecat.

Detective Clue : Law And CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang