Indonesian Death Game 05 💀 : Ratri Menghilang?!

133 21 24
                                    

Gemerisik angin yang membelai dedaunan mewarnai keheningan malam. Bunyi jangkrik serta air sungai yang mengalir saling membaur membentuk simponi malam yang khas. Sungguh hari yang melelahkan mengingat lebih dari setengah hari ini mereka berada diperjalanan, terlebih setelah itu mereka harus memeriksa penuh keadaan di sini untuk memastikan apakah tempat itu sungguh aman untuk keselamatan Ratri.

Clue beranjak menuju kamar setelah memastikan Ratri sudah terlelap. Dia masih sempat berkeliling kecil, sekadar memastikan rumah ini dalam keadaan aman. Gadis itu berbelok ke ruang santai, memperhatikan sejenak. Bu Darmi juga tak terlihat di ruang itu, mungkin sudah pergi tidur sedari tadi.

Clue membuka pintu dan mendapati David tengah sibuk dengan laptopnya. Penampilan lelaki itu sekarang kembali seperti sedia kala. Tak ada wig pirang, ataupun jas hitam yang melekat di tubuhnya. Wangi sabun khas pria menguar di sana, sepertinya dia baru saja mandi. Pria itu duduk di atas kasur dengan punggung yang menyadar di kepala tempat tidur mereka. Dia pun menoleh saat menyadari Clue mendekat, perasaan canggung seketika memenuhi kamar itu.

"Ah, kau sudah mau tidur ya ..." David menutup laptopnya. Sedikit canggung saat Clue menatapnya intens. "Tenang saja, aku akan pindah ke bawah. Apa pemilik rumah ini punya kasur lantai, ya? Aku tak menanyakannya tadi karena sepertinya dia tak mengerti bahasaku."

David berjalan memutari kamar itu, memeriksa lemari, meja, dan bawah tempat tidur mereka. Tapi tak ada apapun di kamar sederhana itu. Dia hendak keluar untuk mencari sesuatu yang bisa digunakan untuk tidur, namun Clue lebih dulu menahan lengannya, mencegahnya keluar.

"Jangan, Inspektur, kau tak perlu tidur di bawah ..."

"H-hah?"

Clue mengaguk, ia menyeret paksa David kembali tidur di kasurnya. "Tidurlah di sini, bersamaku. Lagipula, bukankah kita ini ..."

David, lagi-lagi merasakan wajahnya memerah dan panas. Detak jantungnya berpacu kencang, terlebih saat Clue mendadak tersenyum tipis padanya.

"... suami istri?"

Oh, sial. Sepertinya David tidak akan bisa tidur dengan tenang lagi malam ini ...

.

.

💀 Permainan Kematian (di) Indonesia 💀
"Ratri disappeared?!"

.

.

Clue terkesiap. Kedua mata kelamnya sontak terbuka lebar. Keringat dingin membanjiri tubuhnya yang gemetar hebat. Tatapan terbelalak, terpaku pada dinding yang berjarak satu meter dari ranjangnya. Ah, sial. Baru satu jam dia tertidur dan sebuah mimpi buruk lagi-lagi menganggunya.

Clue menyibak rambutnya yang basah karena keringat. Dan perlahan memaksa dirinya menarik napas untuk menenangkan diri. Memaksakan perasaan gelisah dan tak mengenakkan itu keluar dari hatinya.

Dua belas kali ... Clue telah melalui mimpi buruk ini dua belas kali.

Semenjak dia mendapatkan informasi tentang Kelly dari Josh, Charles, maupun Morales, mimpi buruk itu semakin datang menjadi-jadi. Clue menggigit bibir bawahnya, menahan diri untuk tidak mengeluarkan suara. Dia telah memulai tekadnya, dan itu tak akan bisa berhenti hanya karena diganggu mimpi buruk semacam ini.

Sebuah tangan mencengkram bahunya dari samping, membuat Clue terkesiap. Hampir saja dia lupa dan menepis tangan itu sebelum deru napas orang di sampingnya berhembus begitu dekat. Menoleh ke samping, Clue mendapati David menatap serius ke arahnya. Wajah mereka begitu dekat sekarang, hanya terpaut tiga senti, membuat Clue spontan bangkit dari tempatnya.

Detective Clue : Law And CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang