Indonesian Death Game 03 💀 : Pesta Yang Berbahaya

137 22 26
                                    

.

💀 Permainan Kematian (di) Indonesia 💀
"Dangerous Party"

.

.

Setelah memutari jalan mengelilingi kesibukan kota yang indah itu, Ishaq menyudahi perjalanannya dengan mengunjungi hotel The Westrn, sebuah hotel berkelas yang berada di kawasan Jakarta. Hotel berbintang lima ini berada di Gama Tower yang merupakan gedung dengan predikat tertinggi di Indonesia. Ketinggian gedung ini mencapai lebih dari 285 meter.

Hotel The Westrn menawarkan akomodasi mewah di Jakarta. Fasilitas lengkap dan panorama kota yang memanjakan mata menjadi daya tarik yang membuai para pengunjung hotel, khususnya para pebisnis. Hotel ini menyedikan fasilitas mewah yang terdiri dari spa, gym modern, kolam renang outdoor, dan 2 restoran. Fasilitas lainnya meliputi musik live di Avanti Lounge, bar cerutu di Macanudo Lounge, dan ruang karaoke mewah di Jade.

Mobil mereka pelan-pelan memasuki area parkir bersama lima mobil lain yang menyusul di belakang. Tak hanya itu, ada sekitar sebelas mobil lagi yang tampak baru menginjak ruang parkir. Semuanya terlihat mewah dan hanya dimiliki oleh para pejabat atau pengusaha yang sukses.

Ishaq memberhentikan mobilnya di batas pakrir khusus tamu penting, sekarang penampilannya berubah layaknya sopir pribadi. Dia mengenakan kemeja biasa yang dipadu dengan celana hitam semi-formal. Rambutnya di tata rapi menggunakan minyak rambut kualitas menengah. Untuk pertama kalinya, mereka melihat penampilan Ishaq yang berbeda tanpa sorban putih yang melilit di kepalanya.

"Ayo, bersiaplah. Dunia sedang menanti aksi kalian." Ishaq membukakan pintu untuk keduanya yang disambut anggukan pelan. Sekarang dia beralih pada bagasi yang memuat koper milik David dan Clue, lalu membawakannya sembari berjalan di belakang mereka.

Clue berjalan pelan di samping David. Ketuk heels nya menggema begitu berat di atas marmer putih hotel. Dia mengenakan gaun malam berwarna marun yang elegan dan sexy dengan belahan dada vertikal. Gaun yang ia kenakan juga menampilkan lengannya yang kurus dan putih, tidak, bahkan bahu wanita itu juga terekspos. Wanita itu menggunakan wig berwarna pirang panjang, sangat panjang hingga menutupi seluruh punggungnya. Matanya berwarna biru langit, seperti mata asli David. Sementara David, pria di sampingnya itu mengenakan tuxedo gelap dengan dasi mengkilap yang senada dengan warna gaun Clue. Dia juga mengenakan wig berwarna pirang yang disisir rapi ke kanan, serta kaca mata gelap bermerk keluaran terbaru.

Clue meremat lengan David. Sepertinya wanita itu butuh beradaptasi dengan gaunnya yang super terbuka itu, apalagi saat dia menggunakannya di tempat yang asing seperti ini.

Yah, jika dalam kondisi biasa, pakaian itu tentu tidak cocok untuk gadis dingin sepertinya. Namun, malam ini tentu berbeda. Dengan bantuan riasan tebal yang memberikan efek dewasa, juga pinggang ramping miliknya, membuat gaun itu seolah memang diciptakan untuknya.

David memicing tepat saat Clue menggandeng lengannya. Rasanya dia risi setengah mati melihat Clue menggunakan gaun seterbuka itu. Apalagi sedari tadi tamu ataupun para karyawan hotel yang berlalu lalang tidak pernah absen memandang mereka. Tapi, yah ... apa boleh buat. Semakin cepat urusan ini selesai, maka semakin cepat pula mereka pergi dari sini.

"Aku tahu kau tidak nyaman dengan gaun itu, Sersan," bisik Ishaq yang berjalan mendekat. "Tapi kuharap kau dapat mengatasinya, oke?"

"Aku hanya butuh beradaptasi, Ishaq. Jangan khawatir."

"Hm, ya. Aku suka semangatmu itu," aku Ishaq senang. Matanya tak pernah absen untuk mengawasi keadaan sekitar. "Miss Ciara adalah wanita yang berani dan percaya diri. Tataplah ke depan dan buat semua orang menatapmu. Sejauh ini, aktingmu sangat bagus. Aku percaya kau bisa melakukannya."

Detective Clue : Law And CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang