The Begining Case : The Love Death 02

11.3K 987 95
                                    

Warning (!)

Tekan vote sebelum membaca! Hargai karya author dengan meninggalkan jejak 👣

Terima Kasih 👌

--- Kematian Cinta ---

"Ya, akulah 'Love Knight' itu, ada apa?"

Saat ini Clue telah berada di Love's market, berbicara dengan salah satu kasir Minimarket yang terlihat sangat tak suka dengan kedatangannya.

Pria itu berusia sekitar 28 tahun--- usia yang terpaut jauh dengan Marry. Memiliki wajah rahang kotak, bibir tipis kehitaman, mata hijau dan rambut pirang yang tersisir rapi. Sepertinya ia menggunakan minyak rambut.

Nada bicaranya terdengar sangat tak menyenangkan, mengingat ia tak akan mendapat keuntungan apapun dengan menjawab pertanyaan Clue.

Clue bergeming, menatap lawan bicaran dengan datar. Walau di sambut dengan kalimat sinis, tak membuat emosi gadis itu sedikitpun terpancing. Sebaliknya, ia tetap bersikap tenang dan berusaha mempelajari psikologis sosok di hadapannya ini.

"Dengar, Tuan, aku hanya ingin memberi kabar bahwa terjadi pembunuhan di taman kota, korbannya bernama Marry, apa kau mengenalnya?" pelan-pelan Clue coba memancing, menunggu datangnya reaksi yang tampak di wajahnya.

Sejenak pria itu terlihat terkejut, namun tak lama, ekspresi itu lenyap; terhapus oleh senyum sinis yang menghiasi bibir hitamnya.

Clue menyeringai, melihat reaksi yang tak terduga itu membuat adrenalin terpacu seketika. Sikap pria itu begitu menggugah rasa ingin tahu Clue yang terbilang cukup besar.

"Kukira kau akan sedih mendengar kabar kematiannya, mengingat ada hubungan 'khusus' antara kau dengannya," Clue memancing lagi, kali ini dengan menekan kata 'khusus' yang bermaksud ironi.

"Heh!" pria itu mendecih, tatapan nyalang di layangkan pada sosok Clue yang terlalu lancang dalam urusan pribadinya, "Tahu apa kau, bocah?! Dia itu wanita busuk! Penipu sialan!" umpatan di sertai desisan keji itu menyiratkan kemurkaan yang dalam. Wajahnya memerah dengan gigi-gigi putih yang bergemetuk kencang, menahan kecamuk amarah.

"Padahal dia bilang akulah satu-satunya orang yang ia cintai..." intonasinya menurun, di ikuti dengan pias wajah yang berangsur lunak.

Clue menaikkan sebelah alis, sepintas ia dapat menemukan warna kesedihan dari sepasang mata yang kini membayang. Namun seperti not balok dalam sebuah instrumen, ekspresi sedih itu kembali pupus ketika dia melanjutkan ucapan yang tertunda. Ada nada bengis yang menguar bersama letupan emosi yang kembali meledak.

"Jadi, aku tak heran jika si penggoda itu mendapat hukuman yang 'setimpal' dari pria yang salah!" rutuknya geram.

Lagi-lagi, Clue menyeringai dan mendengkus pelan. Berhadapan dengan 'aktor' sehebat Love Knight membuat semangat
kian menggelora, "Begitukah? Kalo begitu minggir, aku akan memeriksa barang-barangmu!"

Dia terlihat sangat kesal, namun tetap membiarkan Clue melenggang menuju rak barang-barangnya.

Clue tak menemukan barang mencurigakan yang berada di dalam minimarket ini. Tapi mungkin ada 'sesuatu' yang bisa di jadikan bukti, mengingat si 'Love Knight' ada dalam daftar tersangka dan jelas-jelas terlihat membenci korban.

Mata Clue menyipit intens saat melihat beberapa batang coklat yang tersusun rapi di atas rak. Gadis itupun memutuskan untuk mengambil sebatang dark coklat--- mengingat kebiasaan korban yang selalu membawa pulang coklat dari minimarket ini. Dia segera membawa coklat itu untuk meminta keterangan kepada Love Knight.

Detective Clue : Law And CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang