The Blacklist Underground 16 ✔ : The Death Reunion

132 26 20
                                    

Bagian Pelabuhan Selatan : pukul 22.36
.

"Matilah kalian tikus-tikus laknaatt!"

Suara desing peluru saling menyahut menghantam keheningan malam pelabuhan Monourea. Percikan api timbul dari butiran logam yang terpental menghantam kontainer merah di sisi kanan kiri jalan.

Berlindung di belakangnya, Narve meringis. Beruntung ia tepat waktu sehingga masih sempat menarik Alvin berlindung ke belakang. Terlambat sedikit saja pasti kepala pirang itu sudah jadi sasaran empuk peluru orang gila itu.

"F*ck!" Makinya saat Parenko benar-benar datang untuk mendesak mereka dengan timah-timah panasnya. Rasanya tangannya  gatal ingin menyelesaikan semua dengan melontarkan granat, ataupun senapan lontar di saku dan punggung mantelnya.

"Ternyata orang gila itu serius ingin membunuh kita," celoteh Narve yang segera mendapat dengusan sebal dari Josh.

"Tentu saja dia serius. Memangnya sedari tadi wajahnya terlihat becanda gitu?"

"Oh, shit! F*cking shit!" Jerit Narve histeris saat mendapati Alvin mengompol dan tentu saja membasahi celananya juga karena posisinya kini tengah memangku Alvin yang jatuh menubruk ke atasnya sewaktu ia menarik pemuda itu.

Tak cukup dengan kentut sialan yang membuat Parenko mengamuk dan membahayakan mereka, sekarang Alvin kembali berulah dengan mengompol sembarangan.

Sial. Sial. Sialllll!

Sementara Alvin tanpa rasa bersalah justru melemparkan cengiran kudanya. "Ups. Sori."

Tentu saja tanpa babibu, Narve langsung melompat dan melipir pada Josh yang mengernyit jijik karena merasa terganggu oleh bebauan pesing itu.

Oke. Katakanlah mereka sedang melawak dalam kondisi genting begini, dan berterima kasihlah pada Alvin serta Narve yang membuat Parenko justru menyeringai karena telah menemukan posisi mereka akibat keributan itu.

"Di sana ternyata kalian, keparat!"

Diantara situasi yang mencekam itu, selintas ide muncul di benak Josh. "Aku punya ide untuk mengatasi hal ini."

"I ... ide?"

"Hum. Aku mencontoh cara ini dari Clue. Tapi tentu saja ada resikonya." Seulas senyum menyeramkan terbit di bibir Josh. Untuk pertama kalinya, Narve merasakan bulu kuduknya meremang.

"Bagaimana kalau kau jadi umpannya, Narve?"

"What?!"

Oke. Ini sudah gila.

.

Sementara di bagian Utara, Riza sudah berhasil membidik targetnya dalam satu tembakan. Telak di kepala. Wanita yang berada di jajaran sniper terkuat itu tersenyum puas. Ternyata taktiknya berjalan mulus sesuai rencana.

"Right on target," gumamnya.

Morales menghela napas lega, ia menghampiri wanita itu, ikut tersenyum puas. "Bagus," pujinya. Ia menepuk pundak wanita itu bangga.

.

.

__ Daftar Hitam Bawah Tanah 16 __
"Reuni Kematian"

Detective Clue : Law And CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang