Past: TCBA 10 ( Semua Berakhir di Sini..)

2.3K 366 310
                                    

Warning (!)

1. Tekan vote sebelum membaca! Hargai karya author dengan meninggalkan jejak! 👣

2. Mengandung Sadist Scene, harap berhati-hati.

Terima kasih 👌

David membeliak ketakutan. Kedua tungkainya terasa melemas saat menyaksikan bagaimana Kelly meletakkan mata katana tepat di pangkal leher Clark. Napasnya memburu, tercekat di tenggorokan. Dia mulai berlari, memaksakan kedua tungkainya agar dapat berfungsi kembali. Namun sialnya, dia justru jatuh terjerembab akibat peluru yang bersarang di lututnya.

CRRASHH!

Detik itu, jantung mereka serasa berhenti sesaat. Warna putih lorong yang diterangi lampu berubah menjadi abu-abu. Air mata Selidza seakan tak dapat berhenti mengalir seiring dengan detakan waktu.

David menangkapnya....

Kepala hitam yang menjadi kebanggaan hampir setiap orang. Kepala hitam yang dianugrahi Tuhan dengan beribu inspiratif serta kecerdasan luar biasa. Kini dia memegangnya. Memegang kepala yang telah terpisah dari tubuh itu dengan tangannya sendiri. Sepasang mata yang selalu memberikan tatapan hangat dan simpatik itu kini terpejam, terlelap dalam keheningan abadi....

"KYAAAAAAAAA!!!"

Lengkingan keras itu terpecah tepat setelah itu. Selidza menjerit histeris, ia tak kuasa menahan kengerian yang tersuguh di hadapannya. Lewat lensa kelam yang kini terbelalak lebar, gadis itu menyaksikan mimpi terburuk dengan napas tercekat.

"C-clark.." panggil David dengan suara bergetar yang segera lenyap di sapu tangis.

Darah menetes deras, mengucur dari leher Clark yang sudah tidak tersambung dengan kepala, karena kini kepala Clark hanya benda mati yang terlempar di rengkuhan David.

"Clark..." panggil David lirih sekali lagi, berharap Clark akan mendengarkan suaranya, berharap Clark akan membuka matanya.

Walau David tahu itu adalah hal yang mustahil...

Tubuhnya tercekat, terpaku di tempat. Menatap kosong pada jasad mengenaskan Clark yang telah tak lagi bersukma. Batinnya sungguh terguncang. Seandainya dia tidak terluka seperti ini, seandainya dia dapat lebih cepat menolong Clark, seandainya... Ini hanya mimpi...

Seandainya. Seandainya. Seandainya...

Dan kalau bisa, dia ingin terbangun dari semua ini...

David masih bergeming dengan jemari yang terasa kaku dan penuh gigil. Hati-hati di letakkannya kepala Clark, seakan kepala itu adalah sebuah replika mahal yang sangat rapuh. Pria itu sungguh tidak kuasa menahan tangis. Sejak detik yang lalu, air matanya mengucur deras, menganak sungai bersama kesedihan yang menyesakkan dada. Dia menunduk dalam, menghantarkan helaian poni panjang menutupi kedua kelereng biru yang menjelma sendu. Tangan David yang semula tak bertenaga, mulai mengepal di kedua sisi tubuhnya.

"Mulai hari ini aku akan menjadi partner tetapmu, menggantikan Coyd Fermunt yang telah mengundurkan diri. Namaku Clark Harold," kata Clark tegas ketika memperkenalkan dirinya pertama kali pada pria itu.

David mendecih, pria itu melirik Clark selama beberapa detik, sebelum memutus tatapan sepihak dan kembali mengacuhkan kehadiran Clark.

"Kau tak tahu siapa aku, eh?"

"Lucious David, 22 tahun. Pemegang codename Danger dengan pangkat Sersan." Clark tersenyum hangat ketika menyambut gerak-gerik tak bersahabat David. "Pemalas, rakus, tamak, tempramen dan kasar," imbuhnya sadis, lengkap dengan tawa jenaka sebagai bumbu ucapan.

Detective Clue : Law And CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang