MC3 : The Mysterious Case 5 ( Rahasia Terbongkar )

4.5K 519 16
                                    

Chap 5 sudah update ..
Heheh .. Terima kasih bagi reader semua yang udah nunggu cerita ini ..
Yaa .. Sekali lagi Vomentnya saya butuhkan untuk membangun cerita ini ..
Happy reading :)

'Aku akan melakukan apapun agar kau terbebas dari belenggu mereka. Aku akan menggapai tanganmu dan menarik jiwa sucimu keluar dari lingkup orang-orang kotor itu. Kita akan berlari, menjauh dari orang-orang yang membencimu. Dan aku akan selalu bersamamu, terus, selamanya. Aku adalah bayanganmu...'

***

Aku adalah orang pertama yang mengambil langkah untuk mendekati ketiga mayat itu, disusul kemudian oleh Inspektur yang mengamati satu per satu ekspressi wajah beku yang dicekam ketakutan menjelang ajal mereka.

Aku mengernyitkan alis rimbunku saat melihat sedikit pola lengkungan berukuran sebesar jari telunjuk orang dewasa pada permukaan sebuah coklat yang terbuka bungkusnya. Coklat itu terlihat masih utuh sempurna, belum termakan seperti pada peristiwa pertama. Hanya saja, hal itu justru membuatku penasaran. Aku menatap curiga pada sebungkus coklat itu.

"Bukankah itu coklat yang kau berikan pada Sean, Clara?" Ucap Nyonya Barbara tiba-tiba yang membuat mata semua orang yang berada di ruangan itu terfokus pada putri bungsu keluarga Kenedy.

Clara tampak tercekat, terlihat jelas dari bola mata hijaunya yang sedikit membeliak."I-itu b-benar." Ucap Clara dengan sangat gugup sambil meremas renda-renda roknya ketika gadis itu mendapat tatapan mengintimidasi hampir dari seluruh orang disitu.

"Ta-tapi, aku tidak meletakkan racun disana!" bantah Clara cepat.

Aku dan Inspektur saling berpandangan, sementara itu Tuan Kenedy tampak serba salah berada pada posisi di antara Clara dan Nyonya Barbara. Sepertinya pria berambut blonde itu dapat merasakan ketegangan antara istrinya dengan anak hasil hubungannya bersama wanita lain.

"Kami tidak menuduhmu seperti itu, kan?" balas Nyonya Barbara dengan tenang namun begitu menohok bagi Clara.

"Tenang. Kita masih belum mengetahui pasti penyebab kematian mereka." ujarku pelan, mencoba menenangkan kondisi yang kian mengeruh.

"Mungkin ini terdengar menggelikan. Tetapi pada setiap kasus yang terjadi, coklat selalu ada di dekat para mayat. Apakah coklat itu mengandung suatu kutukan yang mengerikan?" Ujar Nyonya Barbara yang membuat sebagian orang di situ mulai terpengaruh.

Inspektur melirik Nyonya Barbara dengan ekor matanya, sepertinya wanita itu cukup pandai membuat penalaran yang membuat orang lain terpengaruh.

"Apakah anda yang menemukan mayat mereka pertama kali?" Aku angkat bicara sambil mengalihkan perhatian pada pelayan perempuan bertubuh gemuk yang tadi memberitakan kabar heboh tentang kematian tiga orang di ruangan itu. Pelayan bertubuh gemuk itu menggeleng cepat.

"Bu-bukan. Irma Womp yang menemukan mereka pertama kali. Waktu saya memasak di dapur, saya mendengar teriakan Irma, saya secepatnya menuju kearah sumber suara. Da- dan saya begitu terkejut ketika melihat Irma telah jatuh pingsan di depan pintu ruang istirahat dan lebih terkejut lagi ketika didalam ruangan saya menyaksikan me-mereka. . ."

Sebelum sang pelayan menyelesaikan kalimat, Aku sudah mengangguk-anggukan kepalanya. Dan memberi isyarat pada si pelayan agar berhenti memberi keterangan karena bagaimanapun aku merasa kasihan juga melihat kondisi perempuan paruh baya itu yang tampak tertekan dengan napas berat di setiap akhir kalimatnya.

"Mungkin kita perlu menunggu keterangan dari Irma Womp dan mengirim mayat korban ke Lab" Imbuh Inspektur, dan tak lama kemudian Finny dan anggota polisi lain masuk keruangan untuk membawa mayat-mayat korban.

Detective Clue : Law And CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang