BAB 1

36.8K 1.4K 135
                                    

Haii!! Guys call me 𝐈𝐞𝐫

Selamat datang di cerita HUNKER

Absen dulu yukk, kalian tau cerita ini darimana?

Tiktok?

Instagram?

Teman?

Mandiri?

Atau?

Mungkin kalian pembaca lama akan asing dengan alur yang baru ini, karna alur udah aku rubah 80%. Selama beberapa bulan aku Hiatus di akun ini, tapi aku udah balik lagi karna ingin melanjutkan cerita ini walaupun dengan judul dan alur yang berbeda. Aku harap kalian nyaman yah dengan cerita yang aku bongkar ini.

Happy reading ❤️

_________________


Seluruh atensi penghuni kantin jatuh pada segerombolan cowok yang baru saja memasuki area kantin. Seorang pemimpin yang berjalan tegap di depan para rombongan membuat semua orang memalingkan wajahnya tak berani menatap mata tajam milik seorang Brigas Air Samudra. Sang pemimpin rombongan sekaligus pentolan di SMAN Gaptara.

Tak ada satupun murid yang tak mengenal seorang Brigas. Cowok yang setiap harinya tak pernah bebas dari yang namanya masalah. Ia adalah pencipta masalah sekaligus pencari masalah. Hanya ada dua opsi kemungkinan yang akan di perbuat oleh Brigas. Menciptakan atau mencari.

Setelah Brigas dan rombongannya itu duduk di bangku kantin paling pojok. Sebisa mungkin murid yang berada di sana tidak akan menatap ataupun lewat di depannya. Lagi pula siapa yang ingin berurusan dengan Brigas? Dia adalah cowok brandalan sekaligus brengsek yang sialnya menjadi leader sebuah geng ternama di kalangan remaja. Geng Hanker.

"Bro, urusan sama kepala sekolah kemaren udah gue selesaiin." Ucap Daniel, selaku wakil ketua dari geng Hanker.

"Bagus, kerja lo gak pernah gagal." Balas Brigas dengan sebuah senyum tipis.

Seorang cowok yang tengah bermain ponsel menoleh ke arah Brigas. "Emangnya bocah yang kemaren beneran laporin lo ke kepala sekolah?" Tanya Rigel.

Brigas mengangkat sebelah alisnya. "Kalo dia gak laporin gue, gak mungkin kan Daniel bakal beresin semua?"

"Iya juga sih." Balas Rigel, lalu kembali fokus pada layar ponsel.

"Gas, lo harus liat ini." Kaiven menyodorkan iPad kepada Brigas.

Brigas menatap layar iPad milik Kaiven itu tanpa ekspresi sedikitpun, hanya dengan wajah datar.

"Kuman kecil kayak gini gak usah di ladenin." Ucap Brigas lalu melempar iPad Kaiven.

Dengan cepat Kaiven langsung menangkap iPad kesayangannya sebelum benar-benar menyentuh lantai. "Sialan lo Gas. Nih iPad isinya aset negara."

"Yakin lo kalo isinya cuma aset negara? Perasaan isinya tuh iPad cuma layar biru aja deh." Tanya cowok yang duduk tepat di sebelah Kaiven.

Mendengar ucapan Rayden membuat Kaiven dengan spontan memukul pelan mulut sahabatnya itu. "Jangan sembarangan ngomong lo."

"Bangke lo, Ven!" Rayden mengusap mulutnya.

"Tangan lo asin." Lanjutnya.

Atensi kelima cowok itu teralihkan saat seorang gadis tiba-tiba datang dengan sebuah nampan yang berisi pesanan mereka.

HANKER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang