Biru berjalan di trotoar seraya memainkan ponselnya. Sesekali ia akan menoleh ke arah jalan berharap menemukan angkutan umum yang akan mengantarkannya pulang. Namun, nyatanya tak ada satu pun angkutan umum yang lewat. Hingga sebuah notifikasi pesan masuk ke ponselnya.
Sendu
Maaf yah Biru, lo harus terus-menerus kena masalah karna gue.
Ngelawan Brigas itu hal yang salah Ru.Biru memutar bola matanya malas saat membaca pesan dari Sendu. Ia tak berniat membalas pesan tersebut, Biru lebih memilih mengantongi ponselnya di saku.
Beberapa menit setelah Biru berjalan. Tiba-tiba sebuah mobil Bugatti La Voiture Noire dengan warna hitam mengkilat berhenti tepat di samping Biru. Perlahan kaca pada mobil tersebut turun membuat Biru dapat melihat sang pengemudi.
Senyum Biru merekah seketika saat mengetahui orang di dalam mobil tersebut. Tanpa pikir panjang Biru langsung membuka pintu penumpang dan masuk ke dalam mobil dengan harga miliaran itu.
Tanpa Biru sadari sedari tadi seorang cowok tangah mengikutinya dari belakang menaiki sebuah motor. Tangan cowok itu mengepal tatkala melihat Biru masuk kedalam mobil dengan senyum yang merekah indah.
~•••~
Suara musik yang begitu keras dan nyaring membuat semua orang tak bisa menahan diri untuk tidak menari dibawah lampu bulat yang memancarkan cahaya berwarna-warni, lebih dari segelas wine membuat beberapa orang mulai kehilangan kesadarannya.
Disini lah kelima cowok itu memutuskan untuk menghabiskan malamnya. Disebuah club mewah yang berada di tengah-tengah kota. Club yang cukup terkenal ini banyak mengundang perhatian orang kaya hingga orang penting untuk datang menikmati waktunya seraya menghabiskan uang dengan beberapa botol wine berharga hingga puluhan juta rupiah.
Brigas memejamkan matanya setelah segelas wine berhasil melewati tenggorokannya yang menimbulkan rasa yang sedikit menyengat.
"Udah lah bro, wine murahan kayak gitu bikin lambung perih." Ucap Kaiven seraya menepuk pundak Brigas.
Kaiven mengambil alih sebuah botol yang diberikan oleh seorang bartender. Botol tersebut berisi minuman anggur dengan jenis Screaming Eagle Cabernet, berasal dari California yang hanya memproduksi anggur varietas dalam jumlah terbatas, harga untuk sebotol anggur tersebut juga sangat fantastis kurang lebih tujuh miliar.
Dengan senyum miring Brigas menjulurkan gelasnya yang kosong. Dengan senang hati Kaiven menuangkan anggur tersebut pada gelas Brigas. Bukan hanya untuk Brigas, Kaiven juga menuangkan anggur tersebut pada keempat sahabatnya.
"Kayaknya malem ini seneng banget lo, Bro." Ujar Rayden pada Brigas yang memang sedari awal masuk dalam Club terpampang jelas wajahnya yang ceria.
Brigas menoleh kearah Rayden. "Keliatan jelas banget yah?"
"Lo lagi menang taruhan? Atau bokap lo beliin lo mobil lagi?" Tanya Daniel setelah meneguk habis segelas anggur.
Brigas menggeleng menandakan bahwa tebakan Daniel salah besar.
Rigel melirik kearah Brigas. "Pikiran lo dipenuhi sama anak baru itu? Dan hal itu ngebuat lo senyum kayak orang gila."
Sekilas Brigas menoleh kearah Rigel, lalu Brigas memutar pelan gelas yang berada di tangan kanannya. Tampilan warna ungu menawan dan berkelas yang mengisi gelas itu mengeluarkan aroma blackcurrant. Tegukan anggur dengan rasa luar biasa itu membuat Brigas merekahkan senyuman yang begitu indah.

KAMU SEDANG MEMBACA
HANKER
Conto"𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐦𝐛𝐢𝐬𝐢, 𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐬𝐭𝐮𝐢?" -𝓧𝓪𝓿𝓲𝓮𝓮𝓻𝓬𝓪𝓵 ••• Brigas Air Samudra, lelaki dengan paras tampan dan juga kedudukannya yang tinggi. Kebanyakan orang menghindari Brigas, berurusan...