BAB 3

15K 1K 55
                                    

Eyyoww!! Heii!

Kalian udah ada di bab 3 loh, di bab 3 dan selanjutnya akan di kenalkan dengan para tokoh lebih dalam dan gmna kehidupan mereka di cerita.

Mohon jangan ada yang bawa-bawa lapak lain ke dalam cerita ini yah, and satu lagi disini gak ada unsur plagiatisme sama sekali, jadi kalo ada kesamaan nama tokoh, tempat, dialog atau kesamaan lainnya yang tidak di senggaja maupun di senggaja mohon koreksinya dan maaf.

________


Tangan Brigas terangkat ke udara. Sendu menggeleng kuat saat Brigas akan kembali menamparnya dengan sekuat tenaga.

Brakk!

"BERHENTI BRENGSEK!"

Pintu rooftop terbuka keras bersamaan dengan seorang gadis yang datang mendekat. Brigas dan teman-temannya di buat kaget dengan kedatangan Biru ke rooftop.

"Tameng lo udah dateng." Bisik Brigas pada Sendu.

Sendu menoleh ke belakang yang mendapati Biru tengah berdiri dengan kedua lengan seragamnya terlipat. Nafas gadis itu belum stabil setelah berlari di tangga.

"Ck, kelakuan cowok modelan kalian emang bikin tercengang yah." Ucap Biru seraya menatap satu persatu keempat cowok di hadapannya.

"Biru..." Biru menoleh ke arah Sendu yang berlutut seraya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

Biru tak menghiraukan isyarat dari Sendu. Ia menatap tajam pada keempat cowok yang berdiri di hadapannya. Brigas, Daniel, Kaiven, dan Rayden. Ntah dimana satu tikus lainnya. Biru tidak mendapati Rigel.

"Gue juga cukup tercengang liat lo berani ke sini." Ujar Brigas dengan kedua tangannya di masukan dalam saku celana abu-abunya.

"Mau apa sih si cantik kesini? Mau gabung sama kita?" Tanya Rayden yang mendapat decakan dari Biru.

Biru maju selangkah. "Kayaknya kalian belum cukup tau gimana caranya bersenang-senang."

"Mau gue ajarin?" Tawar Biru dengan nada remeh.

"Gue benci sama cewek yang kebanyakan omong." Sindir Brigas pada Biru.

"Gue juga benci sama cowok brengsek modelan kalian. Gak mencerminkan remaja islami banget." Balas Biru.

"Tapi gue kan Kristen goblok." Lirih Kaiven yang kemudian mendapat sikutan dari Daniel.

"Diem sialan." Desis Daniel.

Brigas cukup muak dengan basa-basi yang di berikan oleh Biru. Cowok dengan tubuh jangkung itu melangkah mendekat ke arah Biru. Brigas berhenti di radius satu meter dari Biru.

"Lo mau jadi tameng? Atau mau ikutan nimbrung jadi mainan gue?" Tanya Brigas dengan wajahnya yang datar tanpa ekspresi sedikitpun.

Sejenak Biru terlihat berfikir dengan pertanyaan Brigas. Kemudian gadis itu menjawab. "Umm kedua opsi yang lo kasih gak ada yang menarik sih, kayak muka lo."

Semua yang mendengar jawaban Biru mendadak melotot tak percaya. Gadis tersebut sungguh berani mengucapkan kalimat tersebut tanpa memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya padanya.

Brigas menyeringai mendengar jawaban Biru. "Lo serius nyari gara-gara sama gue?"

Terlihat Biru yang menggelengkan kepalanya. "No, no, no, gue kesini cuma mau susulin temen gue doang kok."

Sendu meremas roknya dengan kuat. Ia sangat khawatir melihat tingkah bodoh Biru membuat mereka berdua tidak akan lagi tenang untuk hidup di bumi hanya karna Brigas.

HANKER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang