"Ru, gue liat di sg lo lagi pelihara penyu yah?" Tanya Sendu seraya mengunyah nasi pecel yang sudah tersisa setengah.
Mendengar pertanyaan Sendu membuat Biru memanyunkan bibirnya. "Kok penyu sih?? Itu kura-kura tapi masih kecil."
"Apa bedanya coba?"
Biru terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan Sendu selanjutnya. Jika dipikir-pikir ia juga tidak tau Bitty itu penyu atau kura-kura. Yang Biru tau hanya kenyataan bahwa Bitty sangatlah mengemaskan. Biru menyimpan Bitty di dalam akuarium bekas ikan peliharaan Sangkar yang telah mati beberapa Minggu yang lalu.
"Emangnya lo beli dimana? Kok lucu sih?" Lanjut Sendu.
"Gak beli, gue dikasih sama Brigas."
Uhukk
Sendu langsung tersedak saat mendengar nama Brigas. Dengan segera Sendu meminum es tehnya. Setelah rasa sakit di tenggorokan nya reda, Sendu menatap lurus kepada Biru yang masih santai memakan mie ayam di depannya.
"Coba ulangi Ru." Pinta Sendu yang sudah siap menajamkan pendengarannya.
"Gue dikasih Brigas." Ulang Biru.
"Lo gak salah? Kapan? Kok bisa dia ngasih lo penyu? Terus lo gak di apa-apain kan sama dia?" Sendu menyerbu Biru dengan pertanyaannya.
Biru meneguk es tehnya hingga tandas. Mie ayam yang ia makan juga sudah habis menyisakan mangkoknya. Lalu ia menjawab pertanyaan dari Sendu yang tampak penasaran.
"Kemaren gue ke pantai gak senggaja ketemu Hanker. Terus Brigas nyamperin gue dan ngasih kura-kura itu. Inget yah, Bitty itu kura-kura bukan penyu." Jelas Biru dengan sedikit peringatan di akhir ucapannya.
"Iya deh kura-kura. Tapi kok bisa sih sampe ketemu mereka?"
Biru yang sama binggungnya dengan Sendu pun memilih menggelengkan kepalanya. Lalu Biru berdiri dari duduknya karna merasa harus pergi ke toilet. "Lo selesaiin dulu makannya, gue mau ke toilet. Kalo gue kelamaan, lo duluan aja yah." Ujar Biru.
"Yaudah kalo gitu, emangnya bakal lama? Kan lebih enak barengan baliknya." Balas Sendu.
Biru memegang perutnya yang terasa mulas. "Perut gue sakit banget soalnya, aduhh." Biru terbirit-birit pergi ke toilet yang berada tak jauh dari kantin, letaknya berada di bawah tangga menuju kelas sepuluh.
Biru berhenti di depan pintu toilet saat beberapa orang mengganggu jalannya. Seraya masih memegang perutnya. Biru menelisik ketiga orang tersebut. Dua gadis yang asing, dan satu gadis yang tengah terduduk di lantai dengan seragam yang sudah basah kuyup.
"Mau apa lo?!" Gadis dengan bagne name, Anastasia Cynthia menatap tajam kepada Biru.
"Yah lo pikir sendiri lah kalo mau ke toilet berarti mau ngapain." Jawab Biru dengan sinis.
Biru tak memperdulikan lagi apa tanggapan ketiga orang tersebut. Yang terpenting adalah ia harus pergi ke bilik toilet secepatnya. Biru melewati kedua gadis yang tengah berdiri menghadang jalan. Lalu dengan secepat kilat Biru masuk ke dalam bilik toilet dan menutupnya.
Setelah Biru sudah masuk ke dalam bilik toilet. Anastasia menurunkan atensinya menatap arogan kepada Laura yang tengah menggigil kedinginan di lantai toilet. "Jadi Adek kelas jangan sok deh. Semua orang di sekolah ini juga tau kalo gue suka sama Dewa! Tapi, kenapa lo malah masih berani deketin dia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HANKER
Historia Corta"𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐦𝐛𝐢𝐬𝐢, 𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐬𝐭𝐮𝐢?" -𝓧𝓪𝓿𝓲𝓮𝓮𝓻𝓬𝓪𝓵 ••• Brigas Air Samudra, lelaki dengan paras tampan dan juga kedudukannya yang tinggi. Kebanyakan orang menghindari Brigas, berurusan...