[15+]
Kisah 2 remaja dengan kehidupan yang sangat berbeda.
ARGA FORTUNIO REYNALDI. Laki-laki yang kehilangan senyuman di wajahnya karena tragedi di masa lalu. Memaksanya harus menyelesaikan sebuah misi demi mendapatkan ujung tombak kebahagiaan nya l...
Sedari pertemuan tidak sengaja nya dengan Aletta di perpustakaan tadi, Arga akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kelas.
Arga memasuki ruang kelas dengan wajah yang setiap harinya pasti datar, hanya saja kali ini dipadukan antara datar dan masam.
Arga kemudian duduk di bangku nya, dan ia menenggelamkan wajahnya diantara kedua tangan yang ia lipat diatas meja.
Geng Delvaroz segera menghampiri Arga ke tempat duduknya.
"Babang Arga kok dateng-dateng muka nya di tekuk gitu sihhh" goda Alvaro dengan suara genit dan membuat Delvaroz jijik terhadap nya.
Arga tak menjawab, ia mengacuhkan perkataan Alvaro.
"Gue mencium bau-bau hal yang gak enak disini" ujar Chiko.
"Lo ada masalah apa lagi Ga?" tanya Haykal sahabat dekat Arga dari SMP.
"Hmm.. Masalah persoalan keluarga lo lagi ya Ga..??" ujar Gio hati-hati, takut menyinggung perasaan Arga tetapi justru membuat ia mendapatkan cubitan dari Abigail.
"Mulut lo bisa di jaga gak sih? Liat kondisi dong jawa!" geram Abigail.
Arga sama sekali tak menggubris Delvaroz. Karena di kepalanya saat ini hanya di isi oleh bagaimana cara untuk ia membalaskan dendam terdalamnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di kelas 11 IPS 1, lebih tepatnya di kelas Aletta.
Aletta masih terheran-heran akan pertemuan nya dengan Arga tadi, lebih tepatnya dia heran kenapa Arga menangis?
Apa benar ya sekeras apapun manusia dia juga masih punya perasaan?
Tapi sudahlah, kepala Aletta sudah pening memikirkan ulangan Ekonomi.
Kayla sahabat Aletta yang sedari tadi memperhatikan Aletta bengong pun menegur nya.
"Heh Ta! Lo kenapa ngelamun, ngelamunin apaan lo?" ujar Kayla.
Namun Aletta masih tetap diam, ia tak mendengar perkataan Kayla.
"Lo pasti mikirin Bu Dewi kan, lo pasti takut buat ulangan Ekonomi nanti. Tenang aja Ta, lo kan pinter lo pasti bisa kok jawab semua soal meskipun nggak belajar", Kayla terus saja nyerocos tanpa henti, tapi tetap saja Aletta sama sekali tidak menggubris ocehan Kayla.
Kayla yang hilang kesabaran karena tak di hiraukan pun mencubit lengan Aletta, hingga Aletta teriak kesakitan dan membuat satu kelas yang tadi nya ramai tiba-tiba diam dan langsung melirik ke arah mereka berdua.
"Awwww!! Apaansih lo kay! Sakit ini astagaa!" eluh Aletta.
"Ya habis lo sih daritadi gue ngomong gak di dengerin! Mikirin apaan sih lo?" ujar Kayla.