006.

1.8K 142 16
                                        

Geng Delvaroz sedang berada di basecamp sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Geng Delvaroz sedang berada di basecamp sekolah. Tempat nya memang tersembunyi, dan terlihat kumuh dari luar tapi bagian dalam nya di buat senyaman mungkin dan sampai orang tidak menyangka bahwa itu adalah ruangan yang cukuo bagus.

Saat ini, Delvaroz Gang kecuali Abigail tengah memikirkan strategi untuk mencari tau siapa pemilik Tato Elang Hitam tersebut, sudah dipastikan pemilik nya adalah warga sekolah BLACKHOLD.

"Iki piye? Kita belum nemuin anak yang punya Tato Elang Hitam di tangan nya" ujar Gio.

"Masa iya sih kita harus periksa satu-satu badan semua siswa/i disini?" timpal Chiko.

"Gimana ini Babang Arga?" tanya Alvaro pada Arga.

"Besok kita serang SMA Mandala." balas Arga enteng.

"Nggak bisa gitu dong Ga, kita nggak punya alasan yang kuat untuk nyerang mereka." tolak Haykal. "Lagi pun lo tau resiko nya besar buat semua anak-anak disekolah nantinya" imbuhnya.

Haykal tidak mau ada korban lagi dalam penyerangan antara SMA BlackHold dan SMA Mandala.

Karena permusuhan yang terjadi antara Axal dengan Bagaskara lah menjadi penyebab utama Axal meninggal. Dan bagi Arga, Bagaskara yang sudah membuat Kakaknya itu tiada.

•••
Flashback.

1 Tahun Yang Lalu [2019]

Dua orang anak laki-laki yang usianya hanya berbeda satu tahun, sedang berada di halaman depan rumah mereka.

Axal tengah duduk di atas motornya dan bersiap untuk pergi. Sedangkan Arga duduk di ayunan taman sembari membaca buku pelajaran sekolah.

"Arga, sebentar lagi lo akan jadi anak SMA. Lo harus jadi anak yang kuat jagain bunda sama ayah jangan penakut, nanti kalo gue pergi nggak akan ada lagi yang bisa jagain bunda sama ayah selain lo!" ujar Axal sembari memanaskan motor nya.

"Apa sih Kak! kalo ngomong itu jangan sembarangan, pamali tau! Iya iya gue janji akan jagain bunda sama ayah!" balas Arga.

Axal hanya menanggapi ucapan Arga dengan senyuman. Axal lalu melirik ke arah jam di tangan nya, dirasa sudah jam nya ia harus pergi Axal pun berpamitan pada sang adik.

"Ini udah waktunya, inget pesan gue Arga. Gue pergi dulu" ujar Axal ia lalu menaikkan standar motor nya dan bersiap untuk pergi.

Arga menganggukkan kepalanya, "Iya Kak. Hati-hati!" balasnya.

"Selamat tinggal Arga Fortunio Reynaldi!"

Usai mengatakan itu Axal langsung pergi dengan kecepatan penuh. Mata Arga terus mengekor mengikuti Axal sampai hilang dari penglihatannya.

Tapi satu hal yang membuat Arga bingung, kenapa Axal tumben sekali menyebutkan nama lengkapnya?

Enggan berfikir macam-macam, Arga pun memilih untuk menghiraukan nya saja.

ARGALETTA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang