047.

675 55 3
                                    

Sebelum baca ceritanya aku mau mengingatkan, jangan panggil aku thor thor dong, berasa Hiro hahaha 😫
Just call me Qila yazzzz 😻
.
.
.
SEPERTI BIASA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR NYA SUPAYA AKU SEMAKIN SEMANGAT BUAT UPDATE TERUS<3
DAN FOLLOW JUGA YA INSTAGRAM AKU DI @aqhillaraa.
.
.
.

SEPERTI BIASA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR NYA SUPAYA AKU SEMAKIN SEMANGAT BUAT UPDATE TERUS<3DAN FOLLOW JUGA YA INSTAGRAM AKU DI @aqhillaraa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fajar di ufuk timur perlahan-lahan mulai naik ke atas dan sinarnya membentang luas ke cakrawala.

Aletta yang terlelap tidur jadi terbangun karena terpaan sinar matahari yang masuk melalui celah-celah gorden kamar nya.

Kedua mata nya mengerjap perlahan lalu ia bangun dan terduduk. "Egh.. Udah pagi lagi aja" gumam nya sembari mengucek matanya.


"Padahal baru semalem gue seneng-seneng main hujan sama Arga. Waktu cepet banget berlalunya", Aletta mengkilas balik ingatan nya tentang malam itu membuat ia senyum-senyum sendiri.

Aletta kemudian melihat ke arah jam dinding kamarnya dan waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi. Aletta segera bergegas untuk mandi, siap-siap berangkat sekolah.

Tidak butuh waktu lama, kurang dari 15 menit ia pun selesai mandi. Aletta langsung mengenakan seragam nya, memakai skincare, sedikit make-up agar tak pucat, dan rambutnya seperti biasa yang selalu di kuncir kuda.

 Aletta langsung mengenakan seragam nya, memakai skincare, sedikit make-up agar tak pucat, dan rambutnya seperti biasa yang selalu di kuncir kuda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dirasa penampilan nya sudah selesai, Aletta tak lupa memasukkan buku-buku yang semalam ia pelajari ke dalam tas. Setelahnya ia pun keluar kamar untuk sarapan dan menunggu Arga untuk berangkat bersama ke sekolah.

Lain halnya dirumah Arga. Rumah besar yang baginya tidak lagi bermakna apapun. Arga sudah berdiri di balkon kamarnya sejak 1 jam yang lalu, ia hanya diam sembari menatap ke arah langit.

Ditengah lamunan nya. Surya masuk ke dalam Arga yang kebetulan tidak dikunci dan mengajak nya sarapan.

"Arga sarapan dulu. Ayah sudah siapkan makanannya" panggil Surya berada di belakang Arga.

ARGALETTA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang