Nangis lagi yuk~ Hehehehe~
Jangan lupa bersyukur & bahagia hari ini 🌷
Selamat Membaca Artadict 🤎
•••
"Dalam manisnya Persahabatan biarkan ada tawa kegirangan, berbagi duka dan kesenangan. Karena dalam rintik embun hati manusia menghirup fajar yang terbangun dan mendapatkan kegairahan" -Khalil Gibran
*****
Arga di antar kan pulang oleh Ega kerumahnya. Ega tidak mampir, ia memilih untuk langsung pulang agar bisa bicara dengan Aletta.
Dirumahnya, Delvaroz Gang, Kayla, Melati, dan Vanessa masih berada dirumah Arga.
"Bos! Akhirnya lo pulang juga!" seru Haykal yang khawatir dengan Arga.
"Gue kira lo bunuh diri anjir!" timpal Yoga dan sontak mendapatkan jitakan dari Chiko. "Mulut lo perlu di sekolahin!" cetusnya.
Arga terlihat sangat lusuh dan berantakan. Kedua matanya masih memerah dan sembab usai menangis. Tatapannya juga kosong serta rambut yang acak-acakan.
"Lo baik-baik aja?" tanya Haykal lagi.
Arga hanya menganggukkan kepalanya.
"Eh biarin Arga duduk gih, gue ke dapur ambil minum buat dia sebentar" ujar Melati dan bergegas pergi ke dapur.
Delvaroz Gang pun mempapah Arga untuk terduduk di sofa.
"Kak Axal mana?" tanya Arga dengan pelan.
"Ada di atas lagi temani bokap lo." jawab Haykal.
"Arga? Akhirnya lo balik!" seru Axal dari atas. Dengan cepat ia turun kebawah untuk menghampiri sang adik.
Axal langsung memeluk Arga seraya mengelus punggung nya. "Maafin gue. Gue juga salah disini. Harusnya waktu itu gue gak amnesia, mungkin ini semua gak akan terjadi sama lo. Maaf, maafin gue"
Axal merasa salah, andai ia tak berurusan dengan Bagaskara. Mungkin jalan cerita Arga tidak akan se menyakitkan ini. Arga, adik nya harus menerima segala rasa sakit karena permasalahannya dengan Bagaskara.
Arga yang tadinya belum membalas pelukan Axal, secara perlahan tangan nya naik untuk balik memeluk Axal. Arga menari nafasnya panjang, ia mencoba untuk mulai menerima keadaan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGALETTA [COMPLETED]
Teen Fiction[15+] Kisah 2 remaja dengan kehidupan yang sangat berbeda. ARGA FORTUNIO REYNALDI. Laki-laki yang kehilangan senyuman di wajahnya karena tragedi di masa lalu. Memaksanya harus menyelesaikan sebuah misi demi mendapatkan ujung tombak kebahagiaan nya l...