PART INI PENUH KE-UWUAN ARGA DAN ALETTA DI HARAPKAN UNTUK TARIK NAFAS DULU ⚠️
.
.
.
.
.
Selamat Membaca Readers <3*****
Sekarang sudah pukul 07.00 pagi.Aletta belum beranjak dari tempat tidur nya, ia masih malas sekali. Malas untuk mandi, untuk sarapan dan lain nya. Dia sedang ingin bermalas-malasan di kasur hari ini.
Tapi sepertinya keinginan Aletta saat ini belum dapat terkabul kan, karena tiba-tiba Hp nya bergetar mendapat telfon dari seseorang yang menelfon nya tanpa henti.
Aletta yang malas tidak mengangkat nya dan membiarkan nya saja sampai mati sendiri.
Hayo siapa yang sama kaya Aletta? suka sengaja males angkat telfon orang?
Tapi HP Aletta terus berdering tidak mau diam, akhirnya terpaksa Aletta bangun dan berjalan ke meja belajarnya untuk mengambil HP nya.
Mata Aletta terbelalak karena ada 5 kali panggilan tak terjawab dari Arga.
"Arga?! Ngapain sih ni orang? Ganggu hari libur gue aja!" ujar Aletta dan meletakkan kembali ponselnya.
Seakan di teros Arga kembali menelfon Aletta. Karena kesal akhirnya Aletta terpaksa mengangkat telfonnya.
"Lo apaansih? Berisik tauk!" geram Aletta.
"Kita jogging." balas Arga.
"Ogah! Jogging aja sendiri. Gue mau tidur!". Aletta berniat untuk mematikan sambungan telefon nya, namun Arga dengan cepat menghentikan Aletta. "Lihat keluar balkon." ujar Arga.
"Ngapain?!" cetus Aletta.
"Lihat keluar balkon, Aletta." lugas Arga.
"Ck! Iyaiya!" balas Aletta, kemudian pergi menuju balkon sambil menghentak-hentakkan kakinya.
"ARGA?!" pekik Aletta saat mendapati Arga sudah berada di depan rumahnya. Sambungan telefon mereka yang tadinya masih tersambung kini sudah dimatikan oleh Aletta.
Arga terlihat melambaikan tangan nya kepada Aletta.
"Lo ngapain sih? Kan gue bilang gak mau!" seru Aletta sedikit berteriak agar terdengar oleh Arga.
"Kita jogging." balas Arga.
"Gak mau! Gue mager!"
"Jogging biar pipi lo gak chubby."
Aletta mengerucutkan bibirnya sebal. "Gak usah ngeledek deh lo! Udah sono pulang!"
Bukannya mendengar perkataan Aletta. Arga justru turun dari motornya dan berjalan masuk ke dalam rumah Aletta.
"Eh eh?! Lo mau ngapain?!!!" pekik Aletta. Dengan cepat ia langsung keluar kamar. Arga tidak boleh mengetuk pintu rumahnya, bisa-bisa orang rumah termasuk Banh Ega akan meledek dirinya jika tahu Arga datang kerumah nya.
Tapi semua itu percuma, pergerakan Aletta kurang cepat. Arga sudah terlebih dahulu memencet bel rumah Aletta.
Ega yang kebetulan berada di ruang tamu segera membukakan pintunya.
"Eh lo, Ga? Tumben kesini, ada apa?" sapa Ega.
"Gue mau ajak Aletta jogging, boleh?" izin Arga pada Ega.
Belum juga Ega menjawab pertanyaan Arga, Aletta sudah datang menghampiri mereka berdua.
"Kan udah gue bilang, gue gak mau!" geram Aletta pada Arga.
"Aelah dek, udah gih sana ikut aja!" Ega justru berpihak pada Arga. Arga yang merasa mendapat dukungan merasa senang pastinya.
Aletta memukul lengan Ega karena kesal. "Abang apaan sih?! Udah sana ah masuk aja!" ujarnya lalu mendorong tubuh Ega agar pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGALETTA [COMPLETED]
Teen Fiction[15+] Kisah 2 remaja dengan kehidupan yang sangat berbeda. ARGA FORTUNIO REYNALDI. Laki-laki yang kehilangan senyuman di wajahnya karena tragedi di masa lalu. Memaksanya harus menyelesaikan sebuah misi demi mendapatkan ujung tombak kebahagiaan nya l...