017.

1.2K 104 6
                                        

"Dari semua rasa sakit yang ada. Pasti akan ada hal yang membahagiakan juga."

*****

Arga tidak menangis dengan berteriak. Tapi ia justru menahan tangisnya kuat-kuat, kedua mata nya amat memerah dan dada nya terasa sesak.

Menangis dalam diam jauh lebih sakit.

Arga terduduk lemah di atas rooftop sekolah dengan pandangan nanar menatap langit.

"Kenapa harus hidup gue?.."

"Kenapa harus takdir ini yang gue jalani?.."

"Dosa gue apa?.."

"Gue lahir emang cuma untuk rasa sakit?.."

"Bunda. Arga butuh Bunda."

Arga kemudian memukuli tubuhnya berulang kali, dari bagian kepala, pundak tangan, kaki, semua anggota tubuh yang bisa ke jangkauan ia berikan pukulan.

Tidak ada rasa sakit. Karena semua rasa sakit nya tak sebanding dengan kepahitan hidup yang ia jalani.

Sejujurnya Arga juga tidak ingin hidup dalam dendam seperti ini, tapi ia tidak bisa menahan emosi nya jika sudah berhadapan dengan Bagaskara, apalagi kalau mengingat Axal yang menjadi korban karenanya.

"Gue kehilangan lo.."

"Kehilangan Bunda.."

"Kehilangan Ayah.."

"Tapi kenapa Tuhan juga gak bikin gue untuk hilang dari dunia ini?.."

"Ya Tuhan, rasanya amat melelahkan."

Di dalam pikiran yang kalang kabut, perasaan hati yang campur aduk. Entah mengapa ada satu pikiran Arga yang teralihkan pada gadis yang membuat ia jatuh hati belakangan ini.

Aletta.

"Semenjak ketemu lagi sama dia. Semuanya jauh lebih ringan. Gue punya harapan bertahan, karena dia."

"Kalau gue bisa ngomong sekarang."

"Gue suka sama Aletta."

"Tapi— gue gak se tega itu untuk dia sama orang kayak gue, yang belum selesai sama masa lalunya."

Tanpa Arga sadari. Aletta sejak tadi sudah mendengar semua yang Arga katakan.

Iya, Aletta berada di rooftop juga.


Saat serangan dari Bagaskara selesai, tidak tahu kenapa feeling Aletta sangat kuat terhadap Arga. Aletta tau pasti Arga tidak baik-baik saja saat ini, ia pun langsung keluar kelas dan menghampiri Delvaroz untuk menanyakan keberadaan Arga.

Aletta bertemu dengan Delvaroz saat mereka semua baru saja keluar dari kantor guru.

"Haykal! Arga mana?" tanya Aletta dengan tergesa-gesa pada Haykal.

"Arga ada di rooftop." balas Haykal.

"Oh oke, gue mau nyamperin dia!". Aletta yang ingin berlari, tangan nya langsung di cekal oleh Haykal. "Dia butuh waktu." ujarnya.

ARGALETTA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang