031.

834 63 1
                                    

Selamat membaca readers <3

.
.

Aletta mengirimkan pesan pada Haykal untuk menjemput ia dan Arga. Aletta juga meminta tolong Haykal untuk membawa orang lain guna mengambil mobilnya yang masih berada di rumah Arga.

Haykal akhirnya menyuruh Chiko untuk mengambil mobil Aletta. Setelah itu Chiko langsung pergi kerumah Haykal untuk menemui Aletta, dan juga Arga.

"Guys!" seru Chiko saat masuk ke dalam rumah Haykal.

Aletta dan Haykal yang sedang duduk diruang tamu menoleh saat Chiko memanggilnya. Arga sendiri tengah istirahat di kamar Haykal.

"Ta, ini kunci mobil lo" ujar Chiko sembari memberikan kunci mobil Aletta, ia kemudian duduk disebelah Haykal.

"Thanks, Chik. Sorry malem-malem jadi ngerepotin" balas Aletta berterima kasih.

"Sans ae Ta!"

"Ta, apa yang terjadi sama kalian berdua?" tanya Haykal yang sudah penasaran dengan apa yang terjadi pada keduanya sehingga mereka hujan-hujanan dimalam hari.

"Bokap nya Arga, beliau balik kerumah. Dan Arga marah karena itu" jelas Aletta.

"Lo serius?!" sahut Chiko terkejut.

"Iya. Gue awalnya mau kerumah Arga buat cek kondisi dia, eh malah yang gue lihat Arga lagi tengkar sama bokap nya" ujar Aletta.

"Terus gimana?"

"Ayah Arga mau jelasin apa alasan beliau pergi selama ini. Tapi Arga yang udah sakit hati, gak mau dengerin itu. Padahal menurut gue kalau Arga bisa tahan ego nya sebentar, gak akan begini". Bukannya Aletta tidak mau mengerti rasa sakit Arga terhadap Ayah nya. Wajar jika Arga marah, tapi tidak ada salahnya untuk tahu apa alasan dari Ayahnya bisa sampai seperti itu.

"Yaudah Ta, biarin Arga. Dia butuh waktu sendiri, nanti kalau dia udah tenang mungkin bisa lo ajak bicara baik-baik" ujar Haykal memberikan saran dan mendapat persetujuan dari Aletta.

"Kal, gue boleh lihat Arga sebentar? Sebelum gue balik" izin Aletta untuk mengecek kondisi Arga.

"Dengan senang hati, Ta." balas Haykal mengizinkan.

Setelah mendapatkan izin Aletta segera pergi ke kamar Haykal untuk melihat Arga.

Chiko dan Haykal menatap punggung Aletta yang mulai berjalan menjauh.

"Sedih ya jadi Arga" ujar Chiko turut prihatin.

"Itu lo tau. Makanya jangan suka bikin dia pusing karena tingkah lo dan Varo." tandas Haykal lalu pergi ke dapur meninggalkan Chiko begitu saja.

Saat pintu kamar Haykal terbuka, terlihat Arga malang tertidur pulas di sana. Aletta dengan perlahan mendekati ranjang lalu duduk di bawah tepat di samping ranjang.

Di tatapnya wajah Arga beberapa saat sebelum ia mulai menggenggam tangan kekasihnya itu.

"Lo gak sendiri. Ada gue" lirih Aletta. "Gue harap lo bisa turunin ego lo dan selesaikan semua masalah dengan kepala dingin" sambungnya.

Aletta kemudian melepaskan genggaman tangan nya dan berniat untuk pergi. Namun Aletta bisa merasakan tangannya ditahan oleh Arga.

"Gue takut." ujar Arga dengan kedua mata yang masih terpejam. Arga hanya mengigau ternyata.

"Ada Tuhan, ada gue, dan teman-teman yang lain. Kita ada buat lo." ujar Aletta dan berusaha melepaskan genggaman tangan Arga.

Arga tidak bangun sama sekali, ia sangat tertidur dengan pulas. Aletta hanya bisa berharap hari esok ia sudah jauh lebih baik.

ARGALETTA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang