Theala
Semalaman penuh Theala menangis meratapi nasib dan keadaan yang terjadi di dalam hidupnya selama ini. Ia merasa tidak pernah mendapatkan kebahagiaan selama ia hidup di dunia.Ibu kandungnya sudah meninggal di waktu Theala masih sangat belia, masa kecilnya ia lewati dan tumbuh dewasa tanpa kasih sayang seorang ibu. Jadi ia tidak pernah tahu bagaimana mendapatkan kasih sayang seorang ibu.
Begitu pun dengan sang ayah, sejak ia kecil ayahnya sudah terlalu sibuk dengan urusan perusahaan jadi tidak benar-benar bisa meluangkan waktu untuknya, malah menikah lagi dengan wanita yang hanya memonopoli ayahnya beserta hartanya.
Mata sembab dan raut muka yang lesu tanpa senyuman begitu jelas terlukis di wajah Theala yang terkenal sangat jarang menampakan pemandangan suram di wajahnya itu yang sekarang tergambar dengan jelasnya disana.
Mungkin aku harus ke toilet untuk memperbaiki penampilanku sekarang.
Theala merapikan pakaiannya dan menguncir rambutnya yang selalu tergurai indah di balik punggungnya.
Keluar dari toilet berjalan dengan menundukan kepalanya, tanpa melihat apa yang ada di depannya ia terus berjalan menuju ruangan kantornya.
Di tengah perjalanannya ia tidak sengaja menabrak tubuh seorang lelaki, itulah perawakan yang dilihat Theala.
Ia telah menabrak seseorang entah siapa orang itu ia acuh tidak mau tau dan tetap teguh menundukan kepalanya dan melanjutkan perjalanannya.
Hanya kata, "Maaf."
Yang terucap dari bibir mungilnya tanpa memandang orang yang sedang diajaknya bicara dan berlalu pergi meninggalkan orang itu tanpa permisi.
Seseorang yang ditabraknya mulai geram melihat tingkah laku yang menyebalkan itu. Ia sengaja menjegal kaki Theala dengan kaki kirinya.
Bruuuk
Begitulah suara terdengar di koridor kantor, Theala sukses mendarat dengan keras dan jatuh ke lantai.
Ia merasakan cukup kesakitan di lututnya saat ditengoknya, lututnya benar-benar mengeluarkan darah dan juga telapak tangannya yang lecet-lecet mulai terasa perih.
"Sialan! Kau mengajak bertengkar denganku hah?" ucap Theala penuh amarah.
Ia bangkit pelan dari jatuhnya, mengusap lembut lutut dan telapak tangannya yang terluka.
"Kau cari mati hah?!" teriakan pria itu.
Theala pun mendongakan kepalanya untuk melihat wajah lawan bicaranya itu, sangat dibuat terkejut setelah melihat sosok tersebut.
Jelas siapa lagi manusia arogan yang selalu semena-mena dengan orang lain selain Harvey.
Tetapi Theala yang sudah terbiasa menerima perlakuan buruk Harvey tidak lagi merasa tertekan ataupun takut lagi.
Cih, selama ini sejak kecil aku sudah terbiasa menghadapi manusia dengan kepribadian ganda seperti kalian!
Berkat perilaku sang ibu dan adik tirinya yang berubah-ubah terkadang baik dan juga buruk kepadanya. Perilaku semacam ini sudah tidak ada arti lagi baginya.
Ia tidak menjawab dan malah berbalik pergi meninggalkan boss besarnya itu, nampak cara berjalan Theala kini menjadi tertatih-tatih.
Duduklah ia dibalik meja kerja kantornya, merapikan rambut dan pakaiannya kembali yang sudah acak-acakan karena jatuh terjungkal tadi.
Lalu ia pergi mengambil kotak P3K dan mulai mengobati luka-lukanya sambil sedikit merintih kesakitan.
Walaupun sudah terbiasa merasakan luka-luka yang semacam ini tetap saja Theala adalah wanita dan juga manusia yang dapat merasakan sakit bila ia mendapatkan luka di tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE
FanfictionSebuah cerita klise roman picisan tentang wanita cantik bernama Theala, yang telah dibuang oleh keluarganya dan dipertemukan dengan pria tampan konglomerat bernama Harvey. Rank in #5 Perkantoran 2021 Rank in #21 Fall in Love 2022 Staring; EXO ( Se...