Di sebuah cafe, saat jam makan siang.
"Sayang, kenapa kau belakangan ini sangat sulit di temui? Kau seperti sengaja melakukannya," keluh Rachel manja.
Disalah satu meja di dalam cafe tersebut, tepat berada disamping jendela.
Terlihat sangat jelas dua sejoli yang sedang bermesraan dengan hidangan hot coffee Americano, ice coffee latte dan macarron diatas meja tempat mereka duduk.
Setelah dilihat dengan benar, ternyata hanya si pihak wanitalah yang sibuk mencari perhatian si pihak pria.
"Jadi, maksudmu aku sedang sibuk menghindarimu?" tanya Harvey William dengan intonasi dinginnya. Dan mengulang bertanya lagi dengan menekankan nada bicaranya.
"Aku?"
"Ah, tidak, sayang ma-maksudku--"
"Apa dimatamu aku ini lelaki yang tidak punya kesibukan yang jauh lebih penting untuk dilakukan?" tanya Harvey kembali masih setia dengan intonasinya yang dingin.
"Maaf, aku hanya terlalu khawatir," kini Rachel tidak hanya terus memegangi lengan Harvey.
Namun, dia juga sudah menyenderkan kepalanya ke bahu bidang Harvey.
Sedangkan Harvey masih tetap diam, mengijinkan Rachel bertindak semaunya kepadanya.
Krinciiing
Lonceng pintu cafe tersebut berbunyi, nampak seorang wanita cantik berjalan anggun memasuki cafe yang sama dengan Harvey dan Rachel.
"Tuan Harvey?" sapa wanita cantik itu.
"Siapa?" tanya Rachel ketus matanya tak pernah berhenti menatap tajam ke wanita itu dari atas ke bawah.
"Salah satu wanitaku, mungkin?" suara Harvey mengalihkan perhatian Rachel.
"Tuan Harvey kenapa lama sekali tidak berkunjung lagi ke apartemen ku?" ucap wanita cantik itu.
"Dasar wanita jalang!" tangan Rachel hendak menampar pipi mulus wanita di hadapannya itu.
Namun sayang, tangannya di tahan oleh Harvey.
"Sayang apa yang kau--" ucapan Rachel terputus.
Telunjuk Harvey menempel tepat dibibir Rachel menyuruhnya diam. Karena merasa terkejut dan juga kesenangan, Rachel pun seketika diam dan patuh bak seperti peliharaan kepada Tuannya.
"Oh, maafkan aku cantik," ucap Harvey yang kini beralih kepada wanita itu. Lengannya memeluk lembut pinggang ramping si wanita, dan bahkan Harvey mengecup kening si wanita itu.
"Bagaimana aku bisa mengunjungimu lagi, kalau aku saja sudah lupa siapa namamu?" lanjut Harvey yang arti kalimatnya sebenarnya adalah;
"Nama saja aku lupa apalagi alamat apartemenmu."
Sedangkan disisi lain, Rachel yang tadi sempat naik pitam karena melihat sikap Harvey yang memperlakukan sangat lembut kepada wanita lain saat sedang bersamanya.
Kini Rachel tidak kuasa lagi menahan tawanya.
"Hahahaha aduh perutku jadi sakit karena menahan ketawa," ujar Rachel setelah tertawa dengan sangat puas.
"Mungkin besok giliranmu," ucap Harvey dingin tanpa memandang Rachel, dan mengabaikan wanita cantik yang habis dikecup keningnya itu, berlalu meninggalkan keduanya.
"Hahahaha aduh perutku jadi sakit karena menahan ketawa," ujar wanita itu menyindir Rachel dengan tatapan sinis.
Tanpa permisi wanita itu langsung duduk di meja Harvey dan Rachel dan menyicipi kue macarron milik mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE
FanfictionSebuah cerita klise roman picisan tentang wanita cantik bernama Theala, yang telah dibuang oleh keluarganya dan dipertemukan dengan pria tampan konglomerat bernama Harvey. Rank in #5 Perkantoran 2021 Rank in #21 Fall in Love 2022 Staring; EXO ( Se...