17

9 5 0
                                    

Hansen
Sore hari di mansion kediaman keluarga William.

Hansen William selaku keponakan dari Louis tentu mengantongi ijin untuk keluar masuk dari kediaman William dengan sangat leluasa.

Di hari itupun Harvey menyuruh Hansen untuk datang berkunjung.

Lalu Hansen setelah ia kembali bekerja dari perusahaan langsung mengemudikan mobilnya menuju ke kediaman keluarga William.

Sesampainya ia di kediaman tersebut, bergegaslah ia menghambur ke dalam rumah dan langsung mencari paman juga sepupunya itu.

"PAMAN LOUIS, HARVEY, DIMANA KALIAN?" teriakan Hansen memenuhi seluruh ruangan.

"Bocah sial! Kau terlalu berisik!" kata Louis yang tiba-tiba ada di belakangnya.

"Hehehe paman, anda apa kabar?" ucap Hansen nyengir sambil menyalami tangan Louis dengan sopan.

"Baik, Harvey ada di kamarnya," kata Louis tanpa basa-basi.

"Baiklah paman, saya permisi," ujar Hansen bersemangat.

Ia pun langsung menghambur melewati lorong-lorong rumah megah tersebut. Menggapai sebuah pintu kamar yang gagah dan kokoh di ujung lorong tersebut. Sebuah kamar utama yang ditinggali Harvey sebagai kamarnya.

Ceklek

Suara dari ganggang pintu itu yang langsung di buka oleh Hansen tanpa permisi.

"Kau sudah gila?! Kenapa kau selalu menghujani ku dengan semua pekerjaan yang seharusnya itu tugasmu?!" kata Hansen mengeluh.

"Aku ingin kau mengatur mengadakan konferensi pers untuk keluarga Anderson," ujar Harvey tanpa menjawab keluhan Hansen.

Hansen sangat bingung dengan apa yang ada di pikiran sepupunya itu. Benar-benar orang yang sangat aneh.

Bukannya ia sangat membenci keluarga Anderson kenapa sekarang malah mau memfasilitasi kepentingan mereka?

Harvey pun langsung menjelaskan pokok permasalahan yang akan mereka sekeluarga perankan. Ikut bergabung ke dalam permainan yang sudah direncanakan Sarah untuknya. Hansen manggut-manggut mengerti kurang lebih apa yang dimaksudkan Harvey. Tanpa pikir panjang Hansen pun mengiyakan apa yang diperintahkan kepadanya. Turut membantu apa yang seharusnya ia kerjakan.

**

Kepala sekretaris World Group, Kai Deverra. Mendatangi kediaman Anderson.

"Ketua mengabulkan permintaan anda. Ketua juga mempersilahkan anda untuk mengadakan konferensi pers mengumumkan tentang pernikahan putri anda disalah satu gedung milik William," kata Kai Deverra.

"Saya sangat berterimakasih atas kemurahan hati Ketua kepada kami. Kami sangat menghargainya. Baiklah," ujar Sarah Anderson.

"Pernikahan Harvey dan Rachel akan terus di lanjutkan?" tanya Tommy Anderson.

"Iya ayah. Bukankah ini adalah kabar baik untuk keluarga kita?" jawab Rachel Anderson.

Kai Deverra menjelaskan kepada mereka bahwa segala sesuatu sudah disiapkan untuk menggelar konferensi pers tersebut. Dan semua akomodasi akan di tanggung keluarga William. Pengumuman tersebut akan dilakukan dua minggu lagi.

Sebelumnya semua anak-anak buah juga Hansen sudah di beritahu oleh Harvey dengan rencana-rencananya demi pembalasan dendam ini.

**

Harvey meminta Hansen untuk mencari tahu dimana Theala tinggal dan di rawat. Hansen pun langsung mengantongi informasi yang di butuhkan. Lalu melaporkannya kepada Harvey.

HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang