Theala
Harum masakan dengan menu sehat, tak lupa potongan beberapa jenis buah, sudah tertata rapih ke dalam wadah bekal makanan yang diletakan diatas meja makan.Theala baru keluar dari kamarnya, nampak rambutnya yang masih sedikit basah terlihat ia baru saja selesai mandi untuk membersihkan badannya setelah memasak. Ia bergegas menuju meja makan lalu memasukan kotak-kotak wadah bekal makanan itu ke dalam paper bag, menumpuknya rapih.
"Nyonya Muda, mobil sudah siap," ucap salah satu sopir keluarga William.
"Ah, baik. Tolong tunggu sebentar ya..." jawab Theala ramah. Memang gadis yang baik, ia bahkan tetap berlaku dan berbicara sopan kepada para karyawan kediaman William, walau pun sekarang ia adalah seorang Nyonya Harvey.
Theala berjalan menuju ruang tengah, ruang bersantai dan berkumpulnya keluarga, dapat terbilang ruangan tersebut juga ruang utama keluarga di dalam mansion tersebut. Tidak lupa dengan tentengan paper bag berisikan bekal makan malam untuknya dan Harvey, dan yang paling penting adalah baju ganti untuknya.
Terlihat Louis William sedang duduk di sofa ditemani secangkir kopi, ia menyibukkan diri dengan iPad digenggamannya.
"Ketua, saya ijin pamit untuk pergi ke rumah sakit," ucap Theala sopan dengan nada lemah lembut kepada Louis, ayah mertuanya.
"Tapi ini sudah hampir malam, ada perlu apa kau pergi kesana?" tanya Louis.
"Maaf sebelumnya, Ketua. Maka dari itu saya harus segera kembali ke rumah sakit untuk menemani Tuan Muda Harvey dan menginap disana," jawab Theala menjelaskan maksudnya.
"Wow!" seru Louis kagum sembari mengalihkan tangannya bertepuk tangan.
Sedangkan Theala yang menyaksikan keanehan dari tingkah ayah mertuanya itu malah memasang ekspresi cengo. Bingung, apa ada sesuatu yang salah dari niat baiknya ingin melayani suami dengan baik sebagai seorang istri.
"Harvey! Anak ku! Benar-benar mendapat jackpot!" ucap Louis lagi.
Semakin membuat Theala kebingungan, sebenarnya apa yang dimaksud oleh ayah mertuanya sedari tadi.
"Kalau begitu cepat pergilah dan hati-hati di jalan," jawab Louis yang kembali beralih dengan yang dilakukannya sebelumnya.
"Terima kasih banyak, Ketua. Saya permisi, selamat beristirahat," pamit Theala.
Mobil Audi R8 V10 berwarna hitam terparkir tepat di depan pintu utama, mesin sudah menyala, beserta sopir yang sudah berada dibalik setir kemudi.
"Kenapa pakai mobil ini, pak?" tanya Theala heran karena ia diantar menggunakan mobil sport.
"Maaf Nyonya Muda, Tuan Muda minta di kirim mobil ini, jadi sekalian saya memakai mobil ini untuk mengantar anda," jawab si sopir.
"Loh? Terus bapak kembali pulang ke mansion bagaimana?" tanya Theala.
"Saya kembali dengan taxi, Nyonya Muda," jawab si sopir, mulai melajukan mobilnya berangkat menuju rumah sakit.
Begitu ternyata cara kerjanya para karyawan konglomerat, hmm tidak jauh berbeda dengan orang kaya pada umumnya sih ya...
**
Mobil berhenti di pintu masuk rumah sakit, setelahnya sopir melajukan kembali mobil itu menuju ke tempat parkir VVIP, salah satu fasilitas yang ada di rumah sakit itu.
Rumah sakit Regina.
Sesampainya Theala di kamar pasien Harvey, ia menata barang-barang bawaannya dengan sangat hati-hati, sangat pelan pergerakannya, sengaja agar ia tidak membangunkan suaminya yang masih terlelap pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE
FanfictionSebuah cerita klise roman picisan tentang wanita cantik bernama Theala, yang telah dibuang oleh keluarganya dan dipertemukan dengan pria tampan konglomerat bernama Harvey. Rank in #5 Perkantoran 2021 Rank in #21 Fall in Love 2022 Staring; EXO ( Se...