43

7 2 0
                                    

Theala
Semakin lama, semakin keterlaluan sikap pria itu! Huh ganteng doang tapi mentalnya kena.

Aku heran kenapa banyak wanita yang mengejarnya ckckck apa bagusnya hanya mengandalkan ketampanan seperti itu.

Ah aku lupa, hartanya!

Benar! ia kan sangat kaya. Yah memang hanya uang yang disebut segalanya.

Theala sudah menyelesaikan aktifitas paginya di dalam kamar, merapikan kamar dan tempat tidur, mandi dan berdandan meskipun ia hanya menggunakan liptint di bibir kecilnya.

Aku harus mencari cara agar Tuan Harvey mau menceraikanku secara baik-baik, jika pria itu marah hidupku sudah dapat dipastikan akan berakhir pada detik itu juga.

Orang itu benar-benar aneh seperti memiliki kepribadian ganda. Aku tidak dapat mengerti apa yang ada di dalam pikirannya. Terkadang ia dapat tiba-tiba bersikap sangat baik dan ramah.

Namun, juga dapat marah-marah tidak jelas tanpa alasan. Dan yang paling menyebalkan adalah senyumannya yang sangat licik itu!
Aku yakin di setiap senyumannya itu, pasti ada sesuatu dibaliknya.

Aku harus mencari sesuatu informasi untuk mempermudah semua rencana ku agar terbebas dari neraka cover surga ini.

Tapi kira-kira dimana aku bisa mendapatkan informasi tentang Tuan Harvey?

"Itu dia!" gumam Theala yang mendapati Kai Deverra tengah duduk di ruang tengah dengan secangkir kopi dan beberapa biskuit dihadapannya.

"Tuan Kai, selamat pagi," Theala menyapa dengan menyuguhkan senyum terindah hari itu.

"Selamat pagi Nyonya Theala," jawab Kai dengan senyum singkatnya dan kembali pada kesibukannya.

"Tuan Kai, maaf saya mengganggu anda. Bolehkan saya menanyakan sesuatu?" Theala menghampiri Kai dengan sangat hati-hati.

"Silahkan. Duduklah di sofa sebelah sana, Nyonya," jawab Kai.

"Apa anda tahu kenapa Tuan Harvey tiba-tiba menikahi saya?"

"Tidak."

"Tidak? Bagaimana mungkin anda tidak mengetahui alasan beliau?"

"Saya memang tidak tahu."

"Kalau tipe wanita Tuan Harvey yang seperti apa?"

"Anda ingin mengubah penampilan anda agar disukai Tuan Harvey?"

"Ah! Tidak! Bukan seperti itu! Baiklah, ini yang terakhir, wanita-wanita yang di kencani Tuan Harvey itu orang yang bagaimana?"

"Apa anda sedang cemburu?"

Tidak! Gila saja kenapa aku harus cemburu untuk pria tampan kaya raya yang kena mental seperti Tuanmu itu?!

"Saya harus pergi, permisi Nyonya," ucap Kai yang langsung pergi tanpa kesopanan.

"Tuan Kai, anda harus menjawab pertanyaan saya terlebih dahulu! Hei, Tuan Kai!" seru Theala menyusul Kai.

Namun, bukannya berhenti. Kai malah semakin memperkencang langkahnya dan berlalu dengan melajukan salah satu mobil di mansion tersebut.

"Huh! Orang itu ternyata lebih parah dari Tuannya! Hm... Sepertinya aku tahu siapa yang harus aku ulik informasi," gumam Theala yang mengingat masih ada satu orang lagi yang sepertinya akan lebih mudah untuk membantunya.

Tapi kemana saja sebenarnya Tuan Hansen, kenapa tidak pernah terlihat di mansion. Bahkan, Lisa juga tidak pernah masuk ke mansion. Karena aku tidak pernah keluar dari mansion.

HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang