Theala
Setelah semalaman kedua orang itu bergulat dengan sangat ganasnya di atas ranjang.Bulan sudah berganti matahari.
Terik cahaya mentari sudah merata menyinari bumi.
"Sudah siang? Tuan Harvey dimana?" gumam Theala terbangun dari tidurnya matanya mencari sosok suaminya ke seluruh sisi kamar.
"Kau sudah bangun?" tanya Harvey keluar dari ruang ganti.
"Tuan... Saya akan segera mandi. Ouch!" Theala merintih kesakitan saat hendak bangun dari ranjang.
"Kau beristirahatlah di kamar. Tidak perlu berangkat bekerja dulu. Aku akan menyuruh pelayan untuk melayanimu," ujar Harvey akan mengenakan dasi di depan cermin.
"Tuan, bolehkah saya yang memakaikannya. Ouch!" rintihan Theala terdengar lagi.
"Aku akan sangat sibuk hari ini. Tidak perlu menyambutku di depan. Apapun yang kau lihat di berita hari ini anggap saja itu sebatas hiburan untuk mu! Jangan berpikir macam-macam!" ujar Harvey duduk di sebelah Theala yang masih setengah berbaring.
Theala bangkit dari tidurnya mendudukan tubuhnya dan membantu suaminya memasangkan dasi dan memakaikan jasnya.
"Baik Tuan. Hati-hati di perjalanan. Jangan telat untuk makan siang anda," ucap Theala.
Kenapa Tuan Harvey bersikap sangat baik padaku akhir-akhir ini.
Harvey pergi meninggalkan kamar lalu bergegas berangkat ke perusahaan. Sebagai seorang CEO, Harvey memiliki jadwal kerja yang sangat padat dan sibuk. Mungkin memang seperti itulah nasib seorang penerus perusahaan.
Tok Tok Tok
Pintu kamar di ketuk seseorang dari luar.
"Silahkan masuk," ucap Theala.
"Nyonya Muda, saya mengantarkan sarapan untuk anda dan akan membantu anda untuk mandi?" kata seorang pelayan wanita.
"Ah, kamu... Bukankah pelayan yang waktu itu?" tanya Theala.
"Benar Nyonya Muda. Silahkan sarapan anda. Saya akan menunggu anda diluar depan pintu kamar," kata pelayan wanita itu sopan.
"Jangan. Kamu duduklah disini temani saya. Apa kamu sudah sarapan?" ucap Theala.
"Baiklah Nyonya Muda, saya akan berdiri disini. Sudah Nyonya Muda, silahkan menikmati sarapan anda," kata si pelayan.
"Maukah kamu makan dengan saya?" tanya Theala.
"Maaf Nyonya Muda. Saya tidak layak. Sebaiknya saya keluar saja sekarang," kata pelayan.
"Baiklah... Kamu jangan keluar, saya tidak ingin sendirian. Saya akan mulai memakannya," ucap Theala.
Theala selesai menghabiskan makanannya. Lalu ia pergi mandi dengan di bantu oleh pelayan wanita yang sedaritadi sudah berdiri disana menunggu nonanya menyelesaikan sarapannya.
"Nyonya Muda sudah selesai mandi. Kalau begitu saya permisi," kata pelayan.
"Bolehkah saya tahu siapa namamu?" tanya Theala.
"Nama saya Wulan, Nyonya Muda. Anda tidak perlu berbicara formal dengan saya, mau pun pelayan lain di rumah ini. Akan terdengar sangat tidak sopan, bila kami terus menerima sikap tersebut dari Nyonya Muda. Kami juga akan terkena masalah. Maaf bila saya harus mengatakan ini kepada anda," kata pelayan itu.
"Ah, maafkan. Aku tidak bermaksud menyulitkan kalian. Baiklah aku akan berbicara santai mulai sekarang. Terima kasih atas bantuanmu pagi ini," ujar Theala.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE
FanfictionSebuah cerita klise roman picisan tentang wanita cantik bernama Theala, yang telah dibuang oleh keluarganya dan dipertemukan dengan pria tampan konglomerat bernama Harvey. Rank in #5 Perkantoran 2021 Rank in #21 Fall in Love 2022 Staring; EXO ( Se...