62

17 1 2
                                    

Setelah kepulangan Theala yang sangat tidak menyenangkan, pikiran Harvey pun juga ikut tidak tenang dan terus di penuhi tentang istrinya.

Seperti biasa Harvey melanjutkan aktifitasnya menjadi Direktur Utama di perusahaan cabang di Italy, dalam seminggu ini suasana tenang tidak ada lagi genjatan senjata antara organisasi mafia yang lain.

Harvey sudah berhasil menyelesaikan semua masalah yang terjadi di dalam organisasinya, kecuali mengetahui siapa Don dari organisasi Black Dragon, musuh bebuyutannya yang seringkali mengusik organisasinya.

Seharusnya ia sudah bisa pulang kembali ke Korea sebelum kedatangan Theala ke Italy, kemarin.

Namun, sepertinya Harvey memang memilih untuk tetap tinggal.

"Nyonya Theala..." ucap Kai menggantung kalimatnya.

"Ada apa lagi kali ini?" tanya Harvey tidak ingin membahas tentang Theala.

"Maaf, Tuan Harvey. Tetapi Nyonya Theala mengalami kecelakaan, dengan menggunakan mobil pemberian Tuan yang terbaru. Mobilnya tidak rusak terlalu parah, tapi--" kalimat Kai terpotong oleh Harvey yang menginterupsinya.

"BUKAN MOBILNYA, BODOH! BAGAIMANA DENGAN KEADAAN THEA?!" teriak Harvey yang mulai panik setelah mendengar laporan dari Kai Deverra.

Harvey pun membanting berkas perusahaan yang digenggamannya, dan berlalu keluar dari perusahaan dengan sangat tergesa-gesa dan kalang-kabut, disusul Kai yang selalu mengejar langkahnya dari belakang.

Mereka berdua pun langsung bergegas menuju ke bandara dan terbang ke Korea tanpa mempedulikan jadwal padat perusahaannya yang disana.

**

Rumah sakit Regina, Seoul, Korea Selatan.

Harvey memasuki lobi rumah sakit dengan panik, menaiki lift dan lalu mencari kamar pasien milik Theala disepanjang koridor. Hingga seorang wanita tiba-tiba menghadang langkah buru-burunya di koridor itu.

"Tuan Harvey?" panggil wanita itu menghentikan langkah Harvey dan kemudian mengecup pipi kanannya.

"Kau datang untuk menjenguk ku? Dari mana kau tahu aku sedang sakit? Kita sudah lama sekali tidak bertemu, ya...?" ujar wanita itu kembali dengan menghujani banyak pertanyaan pada Harvey.

Ternyata di koridor itu tidak hanya ada mereka berdua, tetapi juga ada sosok wanita lainnya yang daritadi setia memperhatikan gerak-gerik mereka disana, dengan raut wajah penuh kemarahan dan tatapan mata yang sangat tajam menatap ke arah mereka.

"Thea..." ucap Harvey yang ternyata menyadari itu.

Lalu Harvey pun mendorong wanita yang sangat tidak penting untuknya yang sekarang di hadapannya itu. Harvey juga mendecih kesal, dan menatap tajam pada wanita itu.

Mungkin wanita itu adalah salah satu dari teman tidurnya dimasa lalu.

Namun tentu saja, Harvey tidak dapat mengingat tentangnya. Hanya tidak asing dengan wajah wanita itu, karena dia adalah seorang publik figur yang cukup ternama di Korea.

Dilihat darimana pun, wanita itu tidak terlihat sedang sakit sama sekali karena wajahnya yang masih menggunakan full makeup dan baju pasiennya bahkan tercium sangat wangi seperti habis direndam dengan minyak wangi semalaman.

Wanita itu sering terlibat skandal kencan dengan para pejabat negara dan sering berpura-pura sakit untuk menghindari para awak media.

Tidak ingin membuang waktu lebih lama lagi, Harvey meninggalkan wanita tadi yang saat ini sedang tersungkur di lantai berkat dorongannya.

Ia pun langsung mengejar langkah perginya Theala. Hingga ia berhenti di depan pintu kamar pasien VVIP, yang ia yakini itu adalah kamar pasien milik Theala.

HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang