37

6 2 0
                                    

Kai
Mansion kediaman keluarga William.

Karena sadar keselamatan Lisa dipertaruhkan atas tindakannya, Theala pun mengurungkan niatnya untuk tinggal satu malam di rumah pohon dan memutuskan untuk kembali pulang ke mansion sebelum hari benar-benar menjadi gelap.

Setibanya di pintu utama, sosok pria gagah menyambut kedatangan Theala dan Lisa, memang sepertinya pria tersebut sudah menunggunya. Lisa langsung merasakan suhu badannya menjadi panas dingin, ketakutan melandanya membuat tubuhnya gemetaran. Baru hari pertamanya resmi mengawal Theala sudah akan menjadi santapan amukan dari pria seram seperti Kai Deverra.

Sedangkan Theala yang sudah terbiasa dengan tekanan-tekanan tersebut malah santai menghadapi tatapan tajam dari pria itu.

Theala hanya berjalan masuk ke dalam mansion, duduk di ruang sofa utama keluarga. Saking hapalnya, ia sekarang sudah tidak perlu bertanya tetapi langsung duduk dan menunggu Kai Deverra yang membuka obrolan terlebih dahulu. Lisa pun mengikuti, namun ia hanya berdiri tepat disamping Theala terduduk.

Seperti tidak punya rasa takut lagi, Theala menarik Lisa yang membuatnya ikut terduduk disebelah Theala. Mata Lisa membelalak kanget dan kebingungan atas sikap tak terduga dari Theala. Kai Deverra hanya menanggapinya dengan dengusan jengah.

"Aturan apa saja yang harus anda perhatikan, setelah menikah dengan Tuan Harvey. Saya sudah merangkumnya secara terperinci," ucap Kai mengawali topik pembicaraan.

Amplop besar berwarna cokelat di serahkannya ke Theala dan juga Lisa. Theala bersikap tenang menerima amplop itu, namun tidak dengan Lisa.

"Tuan Kai, kenapa saya juga diberi amplop ini?" tanya Lisa polos.

"Lisa, kau kan pengawalku. Jelas saja kalau kau juga harus mempelajari aturan yang harus ku taati," ucap Theala menjawab pertanyaan Lisa.

Sejak kapan Nyonya Theala menjadi sangat pintar?

Sebelumnya ia hanya terlihat seperti gadis lemah dan mudah dibodohi.

Kai Deverra merasa terkejut atas perubahan sikap Theala yang menurutnya sangat derastis.

Theala membuka amplop itu. Ada banyak lembaran kertas di dalamnya. Ia membaca sekilas lembaran-lembaran kertas tersebut.

"Kalau ada yang ingin Nyonya tanyakan, silahkan," ucap Kai Deverra.

"Tidak! Saya hanya ingin sekali merobeknya dan melemparkannya tepat ke wajah anda," jawab Theala.

Mendengar jawaban Theala yang begitu tidak sopan saat sedang di dalam mansion, membuat Lisa dan Kai terbelalak tak percaya bahwa Theala memiliki keberanian yang begitu besar.

"Hahaha saya hanya bercanda," ucap Theala memecah ketegangan.

"Harap Nyonya lebih bijak dan berhati-hati bersikap," ujar Kai Deverra.

"Terima kasih banyak atas kerja keras anda Tuan Kai Deverra. Saya akan membaca dan mempelajarinya, supaya tidak melakukan kesalahan kedepannya," kalimat itu yang diucapkan Theala dengan senyuman manis di wajahnya.

Senyuman yang sebenarnya mengandung arti, "Wah, cara kerja anda luar biasa sangat mengagumkan."

Bukankah pekerjaan seorang sekretaris keluarga dan juga sekaligus seorang pengacara keluarga itu sangat banyak?

HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang