34

8 2 0
                                    

Beberapa jam kemudian.

Drrtt

"Tuan Harvey dari mana?" tanya Theala yang terbangun mendengar pintu kamar terbuka, dan melihat sosok Harvey yang ternyata membukanya.

"Menemui Dio."

"Tuan bicara apa dengan dokter? Tuan... Tidak meminta untuk memperpanjang rawat inap, kan?"

"Kau tinggal satu hari lagi di rumah sakit, kalau kondisimu membaik katanya kau sudah boleh pulang."

"Tuan, anda serius?" mata Theala berseri-seri, saking bahagianya.

"Kalau kau ingin terus disini juga tidak apa-apa," ucap Harvey datar.

"Tidak! Tidak mau! Saya sangat ingin pulang secepatnya!" seru Theala tanpa sadar melompat dari atas ranjang untuk turun ke bawah.

"Hei, hati-hati!" seru Harvey panik, takut Theala akan mendapat luka baru jika terjatuh lagi.

"Maaf," Theala menciut, takut kalau-kalau rawat inapnya akan di perpanjang.

"Tapi ada syaratnya," cetus Harvey.

"Syarat?" tanya Theala bingung, memangnya ada apa lagi sampai harus bersyarat.

"Berjanjilah kau akan mematuhi setiap aturan dariku."

"Bukankah saya dari awal sudah selalu mematuhinya, Tuan?" jawab Theala polos.

"Kali ini untuk kebaikanmu sendiri. Ngomong-ngomong sejak kapan kau sangat patuh dengan kata-kataku?"

"Aih~~ Tuan Harvey ini, saya kan memang selalu patuh," kini Theala pertama kalinya, bergelendotan dilengan Harvey dan menyandarkan kepalanya di pundak Harvey.

"Wah, sepertinya yang semalam masih kurang ya?" goda Harvey.

"Baiklah, aturan apa yang anda maksudkan tadi?" Theala mencoba mengalihkan perhatian.

"Kau akan tahu setelah tiba di rumah."

"Tidak bisakah anda memberitahukan kepada saya sekarang saja?" ucap Theala sedikit berseru karena Harvey mulai melangkah keluar dari pintu.

Harvey menyimpulkan sudut bibirnya setelah keluar dari kamar inap Theala, iya, dia tersenyum. Terlihat sangat tulus, sepertinya suasana hatinya sedang baik.

***

Theala
Keesokan harinya.

Hari dimana Theala sudah diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit.

Jangan tanya, apa memang semua konglomerat selalu bertindak berlebihan hanya karena luka yang terbilang sepele. Karena aku juga tidak tahu soal itu, baru kali ini, ini kali pertama aku menemui konglomerat yang kebingungan untuk membuang uangnya.

Bukankah rawat inap di rumah sakit Regina sangat mahal? Apa lagi dengan kamar VVIP? Sudah tak terhitung lagi berapa digit nol yang akan tertera di nota tagihan rumah sakitku selama lebih dari satu minggu rawat inap.

Tidak penting berapa pun biayanya. Toh bukan uang ku dan juga bukan keinginanku untuk menginap di rumah sakit selama itu.

Jadi aku tidak perlu merasa cemas dan bersalah kepada uang-uang yang sudah disia-siakan. Yang terpenting sekarang akhirnya aku keluar dari penjara berwujud rumah sakit! Aku akan langsung pergi bekerja hari ini! Aku sangat bersemangat.

Theala terlihat tidak pernah memudarkan senyumannya di sepanjang perjalanan pulangnya sejak keluar dari rumah sakit hingga ke mansion kediaman William.

Setibanya di area mansion, Theala disambut hangat oleh para pelayan dan juga langsung dilayani begitu baik, bahkan jauh lebih baik dari pada sebelumnya.

HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang