50

11 1 0
                                    

"Apa yang terjadi?! Ada apa ini?!" tanya Theala mulai panik, karena mobil asing terus mencoba mendesak mobil mereka.

"Theala! Diamlah! Segera tundukan kepalamu, jika terdengar ada suara tembakan. Mengerti?!" perintah Hansen tegas, dengan wajah serius dan perasaan khawatir yang menatap kedua manik hitam Theala lekat.

Tatapan mata keduanya bertaut cukup lama.

Theala menelan salivanya kasar. Perasaan gugup dan ketakutan mengambil alih pikirannya. Ia tidak dapat lagi membuka suaranya, dan bahkan melihat situasi di sekitarnya.

Ia hanya bisa menuruti perintah dari Hansen, ia bahkan sekarang sudah menundukkan kepalanya dan bersikap tiarap dengan kedua lengannya melindungi kepalanya.

Doorrr Doorrr Doorrr

Duaarr! Bruakk! Blaarr!

Baru saja Hansen mengatakannya, langsung terdengar beberapa tembakan dari mobil musuh dan juga dari tembakan Kai yang berhasil membuat mobil musuh lepas kendali hingga menabrak pembatas jalan, terbalik, terguling, dan akhirnya meledak.

Dan kejadian itu terjadi, pada saat mereka sudah berada di jalanan yang sangat sepi bahkan tidak ada mobil lain yang berlalu-lalang disana seakan semua sudah diatur oleh seseorang.

"AAAKKH!"

Theala berteriak dengan kerasnya, dia benar-benar merasa sangat ketakutan sekarang. Di saat salah satu mobil musuh berhasil menubrukkan mobilnya dengan mobil mereka.

Hansen dan Kai tetap fokus pada arena bermain mereka.

Suara tembakan dan ledakan besar terus saja terdengar di luar sana. Akan tetapi Theala tidak berani mendongakkan kepalanya sedikit pun, bahkan hanya meliriknya dia tidak berani sama sekali. Dia hanya bisa pasrah dan menggantungkan nyawanya ditangan Hansen dan Kai.

Tanpa disangka, ternyata dua mobil musuh kembali berhasil mendekati mobil mereka yang saat ini tepat berada di belakang mereka.

Doorr Doorr Doorr

Craackk!

Beberapa peluru mengenai kaca belakang mobil hingga kacanya mulai retak.

Duuaakk

Mobil yang dikendarai Kai sedikit oleng berkat tubrukan dari mobil musuh dari belakang, sehingga membuat senjata api milik Kai terlempar ke kursi belakang.

"Apakah kalian tidak apa-apa?!" tanya Kai Deverra panik.

"Kami tidak apa-apa, Kai. Lajukan mobil lebih cepat! Theala harus segera diamankan," perintah Hansen yang langsung di jawab Kai dengan tindakan.

Doorr Doorr Doorr

Duaarr Braakk Blaarr

Hansen menembakan beberapa peluru dari senjata apinya dan mengenai kepala musuh dari dua mobil musuh itu.

Seketika, dua mobil musuh itu menjadi oleng, lalu lepas kendali, menabrak pohon, dan tiang lampu jalan, kemudian terbalik serta terpelanting beberapa kali hingga dua mobil itu meledak dan terbakar.

Hansen berhasil menyingkirkan dua mobil musuh di belakangnya, akan tetapi Hansen tidak menyadari bahwa mobil musuh lainnya sudah berhasil mendekat tepat di samping mereka.

Karena Hansen terlalu fokus dengan musuh yang di belakang mereka.

Doorrr Doorr Doorr

Terdengar suara tembakan yang membabi buta, tepat yang keluar dari jendela sisi Theala.

HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang