34. Rumah Erlan

25K 3.6K 944
                                    

Bunda
Dira kamu nggak mau kerumah? Kangen sama si cantik.

Dira tersenyum pahit. Menutup aplikasi chat miliknya setelah membaca pesan dari Bunda Erlan. Wanita paruh baya itu juga mungkin tidak tau bagaimana kondisi hubungan mereka sekarang.

Gadis itu melanjutkan langkahnya mengikuti Rayhan dan Seina yang berjalan didepan. Sekarang, selain Winda ataupun Yara, mereka malah selalu menjadi orang terdepan saat menyemangati Dira. Bertindak sebagai seorang yang baik.

"ANJIRRRR! SEINA LO PUNYA ANAK?!"

"LO HAMIL PAS SMP?"

"SEI, GUE BUTUH KEJELASAN!!"

Dira terkekeh melihat Rayhan yang heboh menggoyangkan pundak Seina saat melihat Ares dirumah gadis itu. Sedangkan balita laki-laki itu memeluk kaki Dira lembut. Dira juga baru mengenalnya beberapa hari yang lalu setelah Seina jujur padanya. Awalnya reaksinya memang sama seperti wajah Rayhan. Tapi kini dia bahkan dekat dengan Ares.

"ITU ANAK NEMUUU!" teriak Seina kesal saat mereka menjadi perhatian tetangga tetangganya yang menatap Seina sinis.

Rayhan berdehem. "Oh," ujar Rayhan kembali bersikap kalem. Mereka kemudian mengikuti Seina berjalan kedalam rumah.

"Sorry kecil," ujar Seina.

Dira hanya diam mendengarkan, berbeda dengan Rayhan yang selalu ceplas ceplos dan cerewet. Gadis itu mendudukkan Ares dipangkuanya, lalu menyandarkan tubuhnya ke sofa.

"Lo kenapa Dir?" tanya Seina.

Dira hanya menggeleng pelan menutup matanya, terlalu pusing.

"Ray, kalau keseringan main sama gue sama Dira. Ntar jadi mlehoy lo," ceplos Seina pada Rayhan yang duduk anteng sambil bermain ponsel.

"Justru kalau gue main sama kalian, gue jadi yang paling ganteng. Kalau sama Jeno bisa kesaing gue," ujar Rayhan sebal.

Rayhan tampak tenang melihat-lihat aplikasi chatnya. Cowok itu membuka grup kelas, dengan raut yang menjadi serius.

Seriusan?

Eh itu Dira sama Aurel?

Yang vidioin siapa anjir?

Gila, Dira ringan tangan banget

Ngrebutin Erlan doang

"Dir, lo diapain sama Erlan tadi?" tanya Rayhan tajam. 

Dira bergerak mendekat kearah cowok itu, ikut melihat isi ponsel Rayhan.

"Kok?" Bingung Dira melihat vidio pertengkaranya dengan Aurel bisa tersebar.

"RAYHAN ITU DARI SIAPA?!" Teriak Dira kencang merasa panik.

Seina yang sedang berada didapur langsung berlari, merebut ponsel Rayhan secepat kilat. 

"Ini yang nyebar siapa setan," umpat Seina. Tatapan Seina beralih ke Dira yang berkaca-kaca. Hendak menangis karena takut.

"Lo nggak diapa-apain kan?" tanya Seina memegang pundak Dira membuat tangis gadis itu pecah.

"Yang nyebar siapa?" Isak Dira menatap Rayhan dengan tatapan menuntut.

Rayhan menghela nafas. "Gak tau, kesebar gitu aja. Lagian gimana bisa lo gelud sama Aurel disekolah? Jelas-jelas banyak orang disana Dir," ujar Rayhan.

Dira hanya diam menangis. Seina menggeplak pundak Rayhan keras membuat cowok itu mendengus.

"Tapi dia ngatain gue duluan, mungkin masih ada yang respect kan," serak Dira menatap Rayhan dengan mata sembabnya.

SENIOR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang