14. Kepergok!

47.8K 7.1K 1.4K
                                    

Lama up? Maaf ya, ada kendala sedikit kemarin.

Happy Reading!!

- - -

Dara tetap cemberut menatap Erlan yang melepaskan helm dari kepala cowok itu. Gadis itu masih nangkring diatas motor Erlan membuat Erlan menghela nafas pelan.

"Turun!" titah Erlan tajam.

"Nggak mau ih! Harusnya sama cewek lo aja... kenapa sama gue Kakak!" teriak Dara menatap Erlan dongkol.

Wajahnya menoleh kearah rumah bergaya minimalis tapi sangat nyaman jika dilihat dari luar.

"Ck, bentar doang sumpah," ujar Erlan jengah.

"Gak mauu ihh!" rengek Dira semakin menjadi-jadi.

Erlan mendengus kesal. Dengan satu tarikan Dira kini berada digendonganya membuat Dira berteriak malu. Sialan!

"Kakkkkk!! Turunin cepett!!"

Teriakan Dira itu tak ditanggapi Erlan. Cowok itu tetap cuek menggendong Dira memasuki rumah. Tak peduli Dira yang sedari tadi meronta-ronta minta diturunkan.

"Nih pesenan Bunda,"

Wajah Dira memanas mendengar ucapan Erlan. Apalagi suara tawa lembut yang terdengar membuat tubuh gadis itu membeku.

"Kok nggak mau?" bisik Erlan pelan pada Dira yang malah menempel pada tubuhnya. Nggak mau turun.

Gadis itu mengalungkan tanganya ke leher Erlan membuat Erlan  harus menghela nafas berkali-kali. Kenapa lagi sih ini.

"Malu ih," bisik Dira. Pipinya memerah menahan malu.

"Nggak mau turun Bun, penginya digendong Erlan mulu,"

Ucapan Erlan itu sontak membuat Dira memberontak turun. Hal itu membuat wanita tadi terkekeh gemas juga Erlan yang tersenyum miring menatapnya.

Dira bego! Ngapain kaya gitu sih!

"Dira ya?" tanya Fani pada Dira.

Dira hanya mengangguk kiuk. Bibirnya kelu untuk bicara. Matanya menatap sebal Erlan yang melenggang pergi naik keatas tangga. Erlan setan! Dia ditinggal masaa. Nggak kebayang bakal gimana percakapanya nanti tolong!

"Ganti baju mungkin," ujar Fani tersenyum maklum melihat wajah melotot Dira.

"Eh," kaget Dira menoleh. Pipinya panas. "Iya Tan," balas Dira kaku.

"Dira disini dulu, Bunda mau ambilin minum. Duduk gih!"

Fani menggiring Dira untuk duduk disofa yang dituruti gadis itu. "Eh tapi nggak usah ambilin minum Tan. Dira nggak haus," ujar Dira setelahnya sopan. Apalagi melihat wajah Fani yang tampak pucat saat ini.

"Nggak papa, Bunda ambilin minum dulu. Orang tamu kok nggak disambut,"

Fani sudah melenggang ke dapur meninggalkan Dira yang hanya terduduk diam menatap sekeliling rumah Erlan. Foto-foto banyak ditata rapi disekeliling dinding atau di nakas. Yang menarik perhatian Dira adalah salah satu foto yang menampilkan dua orang anak kecil saling berpelukan dan tertawa. Itu Erlan? Bibit unggul dari kecil ya..

Terdapat Erlan versi kecilnya serta bocah perempuan mungil yang tampak cantik dengan dress hitam mungilnya. Berpelukan layaknya sahabat. Terdapat dua foto yang sama. Sedikit berbeda hanyalah bocah perempuan itu mengecup pipi Erlan gemas.

Kek gue, batin Dira. Tapi langsung bergidik ngeri. Dia kecilnya nggak genit ya astagfirullah. Apalagi Dira tak pernah ingat punya teman seganteng Erlan atau emang Dira yang lupa.

SENIOR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang