Hallo guys!! Setelah sekian lama hiatus, Senior Love akan update lagi yaSekali lagi aku minta maaf soal ini.
Aku mohon juga, jika kalian lupa alur atau bingung, kalian bisa baca ulang dulu ceritanya ya!
****
"Batalin."
Erlan tersenyum miring. Menatap Dira yang berada didepanya. "Kenapa ngomong sama gue? Bilang aja sama guru lo itu," ujarnya sinis.
"Bu Afi bilang kalau lo gak mau baru bisa digantiin," ujar Dira langsung. Gadis itu mendongak menatap Erlan. Menghela nafas pelan merasa kesal dengan situasi seperti ini.
"Dan gue bakal biarin nilai sikap gue turun?" balas Erlan. Menatanya menatap tajam Dira.
Melihat Dira yang tak menjawab. Erlan baru memikirkan sesuatu, cowok itu tersenyum mengerti. "Lo pikir gue mau nerima karena itu lo?" tanyanya sinis.
"Maksud lo apa?" ujar Dira tak terima. Dia juga tak pernah berfikiran seperti itu.
"Denger ya Dir, kaya ucapan lo. Menjauh. Jadi nggak usah samain urusan sekolah sama pribadi," ujar Erlan mengejek. Cowok itu tersenyum melihat wajah merah Dira.
"Ini nyangkut masalah pribadi, otak lo dimana sih?!!" teriak Dira kelewat kesal. Gadis itu mendongak menatap Erlan menantang.
Erlan menampilkan wajah kaget sesaat. "Oh, gue lupa. Masalah percintaan yang gak selesai selesai. Gitu?"
Raut wajah Dira tampak kesal. Gadis itu menatap Erlan sambil berdecih. "Terserah," ucapnya yang jelas sebagai akhiran untuk menyerah berdebat karena tak tau harus membahas apa lagi.
"Katanya lo mau pergi?" ejek Dira langsung.
"Iya, kan pergi dari hidup lo." Setelah mengatakan itu, Erlan langsung pergi meninggalkan Dira begitu saja.
Dira hanya mengangkat bahu acuh, gadis itu mengusap dadanya untuk bersabar berusaha mengingatkan diri sendiri agar tak terkecoh dengan Erlan lagi. Jika dia tidak ingin kembali sakit lagi. Lagipula, dilihat-lihat, Erlan juga berniat menjauhinya.
*****
"LARD!!"
"Njing, mendingan lo comblangin si Aurel ama orang lain nyet. Kasian si Erlan, jadi serba salah."
"Lo mau?" tanya Allard pada Andra sambil menyeringai. "Dia mungkin bersikap kaya gitu ke Erlan karena udah kenal lama. Jadi, kalaupun mau dicomblangin ama orang lain juga pikiranya tetap ke Erlan lagi, Erlan lagi." Ujar Allard.
Erlan yang berada disampingnya hanya memutar bola mata malas. "Dia berapa bersaudara?" tanya Erlan pada Allard.
"Siapa?"
"Dira," ujar Erlan.
Allard mengingat-ingat sebentar cerita dari Seina tentang garis besar Dira. Ini dia lakukan untuk Erlan juga, jadi seharusnya Erlan sudah berterimakasih dengan Allard kali ini. Sehingga Allard selalu menanyakan hal-hal tak penting tentang Dira pada Seina. Untung Seina paham jika itu untuk Erlan.
"3 kayaknya, satu cowok satu cewek. Bukanya lo udah tau kalau kakak cewek si Dira itu Chalya?" tanya Allard.
"Chalya anggota Osis kan?" tanya Lintang menimpali. Hal itu mendapat anggukan langsung dari Erlan.
"Lo jadi cowok palin plan banget anjir! Kalau gue jadi elo, gue pacarin si Dira. Buang si Aurel!" u.pat Rio keras-keras.
"Lo gak dapet poin kata yang diucapkan Allard?" ujar Naresh pada Rio. "Aurel ga bakal lupain Erlan gitu aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR LOVE
Teen FictionErlan Anggara, ketua osis di SMA nya sendiri, SMA Cakrawala. Dingin, bermulut pedas, itu yang mereka kenal dari Erlan. Satu lagi, tampan. Semua wanita yang melihatnya akan tergila-gila, tapi tak ada berani yang mendekatinya. Erlan tak bisa tersentuh...