Prologue

91K 5.2K 22
                                    

Mungkin ini yang terbaik untuk semuanya_Hana Kashiva Gentala.
^•^

Hidup penuh drama_Hani Nashiva Gentala.
^•^

Gue bersyukur milikin lo_Alkazio Nimran Zaleo.
^•^

Seberapapun aku merasa menyesal, lo gak akan pernah kembali_Cakra Hibatul.
^•^

Hana dan Hani adalah berlian bagi kami_Gentala sekeluarga.
^•^

Hani adalah frozen kesayangan kami, Hani juga bagaikan bayi yang sangat harus di jaga_Narendra sekeluarga
>^•^<<

"Lo... Bisa masak? " tanya Alka memicingkan mata menatap Hana.

"Lo gak bakal racunin gue kan? Ntar kalo gue mati gimana? Mana gue masi muda lagi, oh astaga... Gue gak akan siap. Kasian emak bapak gue kalo gu- mppph!l." ucapan Alka terpotong kala Hana menyumpalkan sesendok nasi goreng itu ke dalam mulut Alka.

"Situ cowok atau cewek sih? Cerewet, " dengus Hana memasukkan sesendok nasi ke dalam mulutnya.

Alka mengunyah nasi goreng di mulutnya dengan cepat lalu menatap tajam Hana. "Bener-bener lo ya jadi binik! Dosa apa yang gue perbuat bisa nikahama cewek modelan lo, " geram Alka lalu memakan nasi goreng itu dengan terburu-buru.

Alka meneguk air meneral itu hingga tandas. Alka bangkit dari duduknya, "Gue deluan, mau jemput Mbak Pacar! " sombong Alka.

'Bisa-bisanya ni orang nyebut Mbak Pacar di depan biniknya'  batin Hana.

Hana mendongak menatap Alka seraya menaikkan sebelah alis matanya. "Gue gak peduli, " sarkasnya lalu meraih piring Alka tadi untuk di cucinya.

Alka tersenyum geram menatap gemas Hana yang hanya mengedikkan bahunya lalu menaruh piring-piring yang sudah ia cuci ke tempatnya.

Alka berjalan ke arah Hana. Hana berbalik menatap datar Alka yang tersenyum geram menatapnya.

Hana membulatkan mata lebar kala Alka mengunyel-unyel pipinya yang cuby itu. Hana menarik tangan Alka menjauh dari pipinya.

"Apa maksud lo! " geram Hana menatap tajam Alka.

"Gemes gue liat lo. Pagi-pagi udah bikin gue keseeel banget! " menatap Hana geram lalu mencubit pipi Hana singkat.

"Minggat lo! " tekan Hana mendorong kasar tubuh Alka keluar dari apartemen.

Alka terbahak melihat wajah kesal Hana. "Bajigur! " geram Hana menatap datar Alka.

"Mulut lo njir! " peringat Alka sebelum berlalu.

*

**

Transmigrasi Hani (TERBIT/Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang