«7»

1.9K 420 1
                                    

××Reader POV××

Aku ke tempat keluarga yang mengajukan persidangan sebelum shift siangku.

Bersama pengacaranya.

"Saya [y/n] dari badan perlindungan hak pendidik, saya masih masa pelatihan di penjara anak-anak di bagian laki-laki", segini cukup kan untuk memperkenalkan diri.

"Tunggu, kenapa ada perempuan di sana?", tanya Gu Seon selaku pengacara.

"Kenapa badan perlindungan juga ikut ambil alih?", bingung Park An.

"Saya hanya menjalankan tugas langsung dari atasan saya", aku membuka berkas salinan dari kepolisian. "Saya membawa semua bukti untuk tuntutan anda atas tahanan 2089"

Disela shiftku aku mengerjakannya.

Terkadang sampao terpaksa tidak pulang untuk menyelediki ini.

Ini sudah biasa bagiku.

"Ini bisa diajukan, kita bisa menang dengan ini!"

"Bahkan hal yang sulit kutemukan ada di sini, bagaimana anda bisa mendapatkannya?"

"Saya terbiasa menyelidiki musuh waktu masih di militer, saya marah atas apa yang dilakukannya pada anak-anak karena saya dulu juga menyelmatkan anak-anak dari perbuatan keji orang dewasa"

Perbudakan.

Jual-beli.

Anak-anak kecil yang dipaksa bekerja.

Menggunakan anak-anak untuk tameng.

Dan hal keji lainnya.

"Lalu ini hanya bonus", aku mengeluarkan berkas lain."Mengenai kelicikan yang terjadi selama persidangan pertama dan yang akan datang"

Sebenarnya ini mau kurahasiakan atas saran pak menteri.

Karena ini seperti bom atom yang akan mengubah langsung jalan persidangan.

Padahal ini cuma tulisan di atas kertas bukan bom atom.

Membawa benda itu berbahaya.

"Terima kasih...terima kasih banyak"

"Saya tidak melakukan apapun, hanya ini yang bisa saya bantu"

"Ini saja sudah sangat cukup"

Aku tidak mengerti.

Ibu yang satu apartemen denganku juga terlibat karena So Rina hampir jadi korban.

Aku mendapat informasi juga darinya dan banyak lagi.

Aku hanya menyusun sesuai prosedur.

"Saya permisi, saya masih ada pekerjaan lain"

Ketika aku akan pergi, aku diberi uang.

Apa ini yang dinamakan upah?

Aku ingin kembalikan karena merasa ini tidak perlu tapi orang iyu bersikeras.

Apa ini boleh?

📚📚📚

××Author POV××

Urusan yang di sini selesai.

Kau pun berangkat ke tempatmu kerja dengan naik bus.

Meski harus transfer 2 kali itu tidak apa bagimu.

Begitu kakimu menginjakkan kaki di penjara.

"Oh, [y/n]!", kawan sekamarmu melambau padamu dengan riang.

"Kenapa ada di sini?", bingungmu.

Manikmu melihat ke arah anak SMP yang digiring masuk ke penjara. "Bukannya--"

"Tidak kali ini", selat Na Hwajin. "Yang di sini aku ambil alih, kau ijut para wanita"

"Baik, saya mengerti"

Kau pun masuk ke mobil dengan para wanita.

Manik Lim Halim melirik seniornya itu dengan curiga karena tidak mau menatapmu. "Kalian bertengkar? Tumben"

"Mana mungkin! Kami baik-baik saja"

"Mukamu merah senior"

"Nggak...nggak salah"

"Wuah, apa ini? Kalau pekerjaan selesai cerita dong"

Mobil melaju lagi ke tempat lain.

Ke penjara perempuan.

Semua tugasmu di sana sudah di jelas oleh wanita berambut merah itu.

Kau mencatat yang penting saja yaitu, jangan kasar atau ada kekesaran, membiarkan tahanan lain memperlakukan mereka, berenalan dengan seorang tahanan Han Yeri dan menyerahkannya padanya.

"Nah, aku titip ya, soalnya ada pekerjaan lain di sekolah lain"

"Baik, aku akan berusaha sebaik mungkin"

"Semoga lancar ya"

"No...Lim Halim juga", manikmu bertemu dengan Na Hwajin. "Na Hwajin juga"

Seketika pria itu tersedak :v

Lebay deh, batin Lim Halim.

"Kami pergi dulu ya"

"Hati-hati di jalan", kau pun membungkukkan badan sampai mobil hitam menjauhbdari sana.

Menegakkan badan dan masuk ke penjara khusus perempuan.

K

e sel yang disebutkan nama tahanannya bersama 2 anak yang kau bawa.

Lorong terasa sangat panjang.

"Kau! Awas saja ya!"

"Tunggu Min Jiwoong pasti membunuhmu!"

"Tidak! Aku akan membunuhmu!"

"Silakan saja", katamu dengan santai. "Jika kalian bisa"

Hanya dari lirikan yang kau berikan sebelum memasukkan mereka sudah membuat mereka merinding.

"Semoga kalian akrab ya", katamu sebelum meninggalkan sel.

Ribut pun terjadi di dalam sel itu ketika kau semakin jauh.

DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang