××Reader POV××
Jam bebas siang ini.
Meski begitu aku tetap berjaga di sini.
"Huweee mama~ aku mau pulang!"
Masih terdengar ribut.
Anak SMP yang dimasukkan kapan hari ke sini terusnmenangis minta pulang.
"Lagaknya mau bunuh tapi cengeng! Hahaha! Geli!"
Sebentar lagi jam olahraga.
Klang!
"Kau! Kau bukan sipir kan?!"
Aku kaget//ps: ekspresinya tetep datar :v
Kata Na Hwajin dan Lim Jalim, diam saja dulu tunggu apanyang akan dikatakan.
Ini sama dengan membaca gerak musuh.
"Aku lihat kau kenal dua orang sialan kemarin!"
"Keluarkan kami!"
Benar kata Na Hwajin, orang begini mirip anjing yang menggonggong tapi otaknya kosong.
Perumpaan yang bagus Na Hwajin akan kuingat.
"BERISIK!", ini ya tahanan Han Yeri. "Tutup mulut kalian atau mau kubuat kalian minum air toilet!"
"He-hei! Kau mau masa kurunganmu ditambah!"
Anak-anak di bawah umur yang memanfaatkan hukum yang ada.
Aku sudah baca tentang hal itu 5 jilid berbeda.
Mereka masih kategori itu tapi tidak bisa ditindak hukum pidana.
Aku bisa maklum dengan anak yang dihukum tapi anak itu tidak melanggar apapun.
Kalau mereka berbeda.
"Hei! Kau! Harusnya kau membela kami!"
Jadi abaikan.
Ini dilakukan untuk membuat mereka jera dan tidak akan melakukan hal itu lagi.
Karena para tahanan lama di sini.
"Beri dia 'minum' kau sudah isi dengan sisa cairan tubuhmu kan?"
"Haha, bahkan degan sisa makanan juga!"
"Tidak! Nggak mau!"
Akan ada sampai mereka nanti mereka masuk lagi kemari.
Itu kalau mereka tidak tobat, katanya begitu.
"Perhatian!", sudah jamnya. "Waktunya jam olahraga!"
Ah, aku melakukannya lagi.
Kebiasaan di militer.
Trrt!
Pesan?
📱📲
Na Hwajin
Kerja bagus
*send link video metube*
📱📲
Oh, hasil sidang tahanan 2089 ya?
"Ah, kau lupa letakan di lokermu ya?"
"Ponsel ini?", aku lupa. "Maaf saya ceroboh, saya lupa aturannya"
"Tidak apa, tidak apa, letakkan saja dulu sekarang nanti ke lapangan"
"Baik, saya minta maaf"
Bagaimana aku bisa ceroboh begini?
