«Mission»

872 199 5
                                        

××Author POV××

"Kakak Lim dalam bahaya?"

Malam memang panjang.

Misi kalian masih berlanjut.

"Terjebak di atap katanya setelah bawa Han Yeri pergi, ada gerombolan anak laki-laki yang mengejar. Mereka anak yng kabur dari rumah juga tapi otaknya mesum"

"Dimengerti"

"Eh? Mengerti apa?"

"Hwajin mau aku ke sana membantu mereka kan?"

"Iya sih, tapi--"

"Dimengerti"

"Hei! Tunggu!"

Tanpa basa-basi lagi kau berkelok ke gang gelap dan sempit.

Melompat dari atap ke atap lain.

"Padahal aku mau kau tetap di sini saja!", teriak Na Hwajin. "Hah, sudahlah dia sudah jauh! Mana mungkin dengar!"

Kesal Na Hwajin menendang kerikil di jalan.

"Kakak Lim dalam bahaya! Maaf!", balasmu.

"Geh! Terdengar!"

Jemarinya dengan cepat mengetik pesan untuk rekannya di tempat lain.

Pesan terkirim.

Dan sang penerima membulatkan matanya.

"Astaga...", gumam Lim Halim.

"Ada apa?"

"[Y/n] sedang--"

"Kakak Lim! Yeri! Kalian baik-baik saja?"

Keduanya hampir menjerit kalau kau tidak menutup mulut mereka dengan tanganmu.

Desismu menyiratkan untuk mereka diam.

Cepat sampai ya :v

Manikmu mengintip keadaan di bawah. "Mobil kakak?", tanyamu.

"Masih di tempat mereka", jawab Lim Halim.

"Kakak ini ninja!?"

Seruan Han Yeri langsung kau tegur.

Manikmu kembali melihat ke bawah.

Menghitung setiap kepala yang ada.

"Baiklah", katamu siap melompat.

"Tunggu! Tunggu! Tunggu!", Lim Halim mencegahmu. "Mau apa kau?"

"Membereskan mereka"

"Biarkan saja kak, nanti mereka juga akan pergi!", ujar Han Yeri.

"Tapi itu butuh waktu lama, kita harus cepat menyusul Na Hwajin kan?"

"I-iya, tapi mereka banyak lho!", kata Lim Halim dengn khawatir.

Kau menatap bingung wajah keduanya dan kerumunan di bawah secara bergantian. "Aku pernah bertarung dengan sekolompok banteng karena krisis makanan"

Han Yeri terkejut sampai mulutnya menganga :v

"I-ini beda tahu!", ucap Lim Halim. "Kita atur strategi dulu"

Matamu mengerjap beberapa kali.

Di saat begini menurutmu pakai trik. "Pak menteri", serumu sambil meberi hormat.

Reflek keduanya membalikkan badan dan melepasmu.

Saat mereka menyadari trikmu.

"Weee~", kau melompat.

DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang