××Author POV××
Begitu matahari terlihat.
Jam 07.00 pagi, olahraga bertempat di luar tempat sel tahanan.
Di lapangan seluruh tahanan melakukan kegiatan mereka.
Melakukan olahraga seperti basket atau sekedar memperbesar otot dengan alat gym seadanya.
Beberapa sipir berjaga untuk hal-hal yang tidak diinginkan.
Termasuk dirimu saat ini.
Setelah shift malam 2 hari lalu, kini giliranmu shift pagi.
"Selamat pagi~"
Sapaan ramah seorang tahanan hanya kau tanggapi dengan sekilas lirikkan.
"Aduh, aduh, jangan dingin begitu dong kak~ sikapku kemarin memang kurang ajar, maaf ya~"
Terabaikan.
Mukanya yang tadi (sok) ramah itu merengut sekarang.
Tahanan 2089 ini tidak tinggal diam.
Tahanan lain memerhatikan gerak-geriknya dari jauh.
"Kakak di sini kurang menyenangkan~ bagaimana kalau kita pindah ke tempat menyenangkan?", bisiknya di telingamu. "Jalang sepertimu pasti tahu yang kumaksud"
Matamu meliriknya tajam. "Tahanan 1195! Jo Park! Antar tahanan 2089 ini ke ruang kesehatan!"
"Hah?", tahanan itu memincingkan matanya. "Hehe, kau suka main ra-AAAAAAKH!"
Hidung tahanan itu mengeluarkan darah, ia terjungkal ke belakang.
Berkatmu yang menyodok hidungnya dengan benda menyerupai garpu namun tumpul.
Tahanan yang kau panggil menghampiri kalian, dia sedikit menahan tawanya.
"Saya sudah pilihkan", bisikmu ketika tahanan 2089 di rangkul. "Teman 'bermain' untuk anda, anda suka pantat kan?"
Manik cokelat yang menatapmu dengan mesum dan remeh mendadak horor ketika melirik kawan yang merangkulnya menjilat bibirnya begitu mata mereka bertemu.
"Selamat menikmati", kalimat terakhirmu yang di dengarnya sebelum hal buruk yang akan terjadi padanya.
Entah kau sadar atau tidak ada yang memperhatikanmu dari jauh, dari tempat yang tinggi.
Ruang kepala penjara, seorang pria terus memperhatikanmu.
"Wuih~ cepat sekali dia belajar", Na Hwajin dan...
"Iya dong, siapa dulu yang ngajar", Choi Kangseok selaku menteri pendidikan.
"A-ayah!? Ngapain di sini!?"
"Kau sendiri ngapain di sini bocah? Oh, oh, masa sih?"
"Ka-kan kau yang kasih aku tugas ngawasin dan bimbing dia!"
"Hah? Aku? Kapan? Jangan ngaco, kau sendiri yang minta padahal aku sudah menyuruh Lim Halim untuk awasi"
Na Hwajin kembali "mengawssi"mu dari jauh.
Pemandangan yang dilihatnya adalah dirimu yang dikerumuni anak-anak bermasalah alias para tahanan yang menanyakan keadaanmu.
Terlihat kau bingung meski ekspresi tetap datar seperti triplek karena kewalahan menjawab.
Sipir-sipir yang membubarkan kerumunan itu.
Dan...
"Akh! Jantungku!", lebay pak :v
![](https://img.wattpad.com/cover/282706354-288-k803022.jpg)