«17»

1.3K 287 31
                                    

××Author POV××

Seorang wanita sedang duduk dengan tenang di sebuah bangku taman.

Rambut (h/c) yang sisi kanan dan kirinya dikepang lalu digulung terlihat cocok olehnya.

Pita yang menjadi ikatan rambutnya berwarna langit selaras dengan dres putihnya.

Orang yang lewat tak jarang meliriknya.

Kenapa? Parasnya yang elok membuatnya seperti boneka.

"Kenapa aku saja yang pulang cepat?"

Langit sedang cerah.

Langit siang hari yang cerah dengan matahari bersinar terik.

Wanita itu duduk dengan memegang tas selempangnya.

Manik (e/c) menatap bendah pipih di tangannya.

Room chat dibuka.

Jemarinya menari di atas layar pipih tersebut.

Sekedar mengabari kakaknya, kakak angkatnya.

"Masih kerja"

Kakaknya sibuk.

Manik (e/c) menatap satu nama kontak di sana.

Jemarinya menari lagi.

Lima menit tidak ada jawaban.

Sepuluh menit berlalu.

Satu jam berlalu.

Tetap tidak ada balasan.

"Es krim"

Wanita itu berdiri membuat semua orang yang melihatnya tersontak kaget.

Mereka mengira wanita itu boneka atau patung di taman karena parasnya cantik bagai dipahat oleh pemahat handal.

Langkah kakinya menuju ke suatu kedai membeli yang wanita itu butuhkan.

Kantung plastik penuh jajanan dingin di dapatkannya.

Kakinya berjalan lagi.

Lidah asyik menjilat es krim, merasakan sensasi dingin darinya.

Kepala wanita itu tertoleh kala merasa familiar dengan daerah yang dilewatinya.

Kakinya menuju ke sana.

"Aduh, aduh, anak gadis kok makannya sambil jalan?"

"Eh? Saya?"

"Iya, kamu nak, anak manis kok makan sambil jalan? Itu tidak bagus"

"Maafkan saya nek"

"Duduk saja di taman sana"

Kepala wanita itu terangguk. "Nenek mau saya temani?"

"Aduduh, manisnya, boleh, boleh, nenek juga mau jemput cucu nenek"

Kedua perempuan berbeda usia itu melanjutkan petualangannya menuju salah aatu taman bermain di sana.

Pantat didaratkan di salah satu bangku.

"Nenek mau es krim?"

"Boleh, boleh"

"Silakan nenek pilih"

"Banyaknya kamu beli es krim, buat siapa saja?"

"Kakak lim dan Hwajin, saya sudah makan 3 buah es krim"

Tangan berkeriput terulur mencubit hidung sedikit mancung anak muda di depannya dengan gemas.

"Nanti gigimu sakit, kepalamu nanti beku"

DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang