××Author POV××
PAGI HARI YANG CERAH.
BTW, hai :v
Langit sangat terang tanpa awan.
Terlihat hari yang damai akan dimulai.
TETAPI!
Bruk!
Kau terjatuh ketika bangun dari kasur.
Terjatuh dengan sangat keras.
Keringat dingin mengucur deras dari pelipis.
Matamu kau tutup sampai mengernyitkan dahi.
"[Y/n]! Ada apa?!"
"Kak...lantainya berputar..."
"Astaga! Kau vertigo!"
"Aku bukan motor..."
Dengan panik Lim Halim membantumu bangkit perlahan.
"Ada sandaran atau tidak?", tanyanya menaikkan bantal.
"Begini lebih baik", katamu bersandar pada bantal. "Kakak kok berputar..."
"A-aku cari obat dulu ya!"
"Mau muntah"
"Ini! Ini! Muntahkan di tempat sampah dulu!"
Ini bukan hal biasa yang terjadi padaku yang jarang sakit.
Tidak pernah sakit lebit tepatnya.
Orang yang mendengarnya pasti akan panik.
Terutama :v
"MINGGIR! MINGGIR!"
Bapack yang mirip Aizawa Shota ini :v
Kakinya langsung berlari kencang saat mendapat kabar tentang perempuan yang dia sukai.
Otomatis langsung lari :v
Bel dipencet dengan tidak sabaran dengan nafas terengah.
"BERISIK SE--"
"[Y/N]!?"
Na Hwajin langsung melesak masuk begitu pintu terbuka.
Pintu didobrak begitu saja dengan lebay :v
Maniknya membesar ketika melihatmu sudah terkulai lagi jatuh dari tempat tidurmu.
"[Y/n] hei!", Na Hwajin hati-hati mendekapmu. "Ada yang--"
"Ueeeek~"
Kau muntah pelangi di bajunya :v
"Senior"
"Aku belum pernah menyentuh bahkan berhubungan sampai ke situ!"
Lim Halim menatap seniornya dengan penuh selidik. "Bersihkan baju senior dulu, [y/n] biar aku yang urus"
"[Y/n] mati?"
"Eh?"
KWAK! :V
📚📚📚
××Reader POV××
"Aku kenapa?"
Kenapa badanku rasanya seperti tteokboki terlalu matang?
"Kau pingsan habis muntah di baju sneior pfft!"
"Na Hwajin maaf!"
"Tidak apa, maaf tadi aku sempat kau mengira mati"
