Sebelum baca, alangkah baiknya kita beri vote ya teman teman
sudah?
oke terimakasih teman, kalian sehat sehat ya
happy reading :)
-
-
-
Sesampainya Vano dikantor senyumnya tak pernah luntur dari turun mobil mukannya sangat bahagia karyawan yang melihat itu langsung berbisik bisik karena tak biasanya bosnya itu senyum dengan bahagia
Gila cakep banget bos gua
Tumbenan bos senyum-senyum
Gua baru pertama kali liat bos senyum biasanya datar
Sama gua juga
Jadi semangat gua kerjanya
Kurang lebih begitu bisik bisik karyawan disana, ada juga yang terang-terangan menanyakan kepada Vano kenapa daritadi senyum terus
"Bapak maaf kalo boleh saya tau, bapak kenapa dari tadi senyum terus" ucap salah satu karyawan
"Saya lagi seneng, karena saya lagi seneng nih kamu saya kasih permen" ucap Vano sambil memberi 1 permen milkita gagang setelah memberi permen ia pergi meninggalkan karyawannya itu
Ting
Vano sudah sampai di kantor, ia langsung mengerjakan tugas tugas yang sudah numpuk dimeja kerjanya
Ceklek
Sekretaris Vano masuk dengan membawa surat-surat
"Ada apa joy" tanya Vano tanpa mengalihkan pandangannya
"Ini ada surat yang harus segera ditandatangani pak"
"Taruh situ dulu"
"Baik pak, kalo gitu saya keluar dulu" ucap Joy sambil berjalan keluar, tapi belum sampai pintu bosnya itu memanggilnya dengan nada heboh
"JOYY JOYYY TAU GAK SIH" ucap Vano seperti perempuan ngajak gibah
"Gak tau"
Vano yang mendengar jawaban Joy pun berdecak "Ck serius ihhh"
"Iya kenapa emangnya" Ucap joy sambil menarik kursi untuk duduk sepertinya ia tertarik dengan cerita bosnya ini
"Saya seneng buangettttt lohh, soalnya sebentar lagi saya punya anak yeyyyyyy" Ucap Vano sambil mengangkat kedua tangannya keatas tinggi tinggi
"Ohh yaaaaa" ucap Joy tak kalah heboh
"Iyaaa makannya dari tadi saya senyum karena saya senang"
"Selamat ya pak, semoga anaknya lahir dengan selamat tidak kekurangan apa apa"
"Lahir?" ucap vano dengan bingung dan memiringkan kepalanya bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
VANOLA
Random[ END ] ⚡Partnya emang banyak tapi isinya gak terlalu banyak⚡ "Sayang kamu kenapa diem aja,dingin?" "Muka kamu pucet, ayok uda....." ucapan Lala terhenti saat mendengar tangisan Vano "Eh eh kenapa kok nangis ayok naik" "Hikss....Huaaaaa...Vano pen...