3

600 83 21
                                    

*Oke baiklah karena aku di teror terus buat up part selanjutnya, jadi nihh aku up part  nya 😁

*Happy Reading chinggu😍

_________________

"Saat seseorang memilih untuk memperjuangkan mu, jangan pernah menolak. Jika tidak ingin berjuang bersama, setidaknya jangan halangi. Dia memilihmu karena kamu berhak untuk diperjuangkan"
*Anrez adelio*

_________________

Saat ini anrez dan kedua sahabatnya itu sedang berada di cafe, tak jauh dari tempatnya syuting, mereka sedang mengisi perutnya yg sedari tadi meronta untuk di isi.

"Ehh rez tadi lo kaget di follback siapa sii, penasaran gue" Ujar evan sambil menyuapkan satu sendok makanan ke mulutnya.

"Ahh elahh kepo lo" Ucap anrez santai lalu menyeruput minumannya.

"Ck, gitu amat sama sahabat sendiri" Ujar evan lalu memutar bola matanya.

Berbeda dengan evan yg penasaran setengah metong, verel justru tengah menatap anrez intens sambil menaik turun kan alis nya.

"Ngapain lo liatin gue kaya gitu, naksir?" Ujar anrez lalu tertawa ringan.

"Stt, sialan!! Gue masih normal kali" Kata verel ketus.

"Gue tau siapa yg follback lo" Sambungnya lalu menyuapkan makanan pada mulutnya sendiri. Yaiyalah thor pada mulutnya sendiri, masa pada mulut author keenakan dong, -ahh elah sirik amat. STOPP lanjutt..!!

Anrez menjawab dengan gumaman lalu senyum senyum sendiri.

"Ck, siapa sihh penasaran gue yaa Allah" Geram evan

"KEPO" ucap anrez dan verel barengan, lalu tertawa.

"H-hemmmp :(  batu belah batu bertakup makanlah akuu telan lah akuu, akuu na cari sahabat baruu " Ucap evan dramatis sambil menirukan si ato yg ada di flm si kembar botak itu.

Para pengunjung yg berada di cafe itu sontak menoleh ke tempat yg evan tempati, mereka menyengrit aneh, pasalnya pas evan mengucapkan itu dia menangis - nangis dramatis, dan dia belum sadar bahwa dirinya tengah menjadi pusat perhatian.

Anrez dan verel yg sedari tadi sadar bahwa tempatnya sedang menjadi pusat perhatian perlahan lahan menggeser dan pindah ke bangku sebelahnya.

"Bukan temen gue" Gumam anrez pelan.

"Gak kenal gue" Verel lalu memainkan ponsel guna menghindari tatapan aneh para pengunjung.

Evan yg sedari tadi sedang menangis dramatis sambil merem, seketika membuka matanya, lalu terkejut saat dirinya menjadi pusat perhatian. Evan menggaruk tengkuknya yg tak gatal lalu menyengir kuda.

"E-ehh kenapa kalian pindah? " Ucap evan kepada anrez dan verel.

"Yaa lagian lo tadi kesurupan, jadi gue pindah aja takutnya ketularan" Ujar verel lalu tertawa.

"Ck, jahat banget si lo jadi temen" Ucap evan ketus.

"Udah udahh, yaudah gue ceritain , biar lo gak kesurupan lagi" Ucap anrez dengan cengirannya.

SECRET LOVE!!  ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang