"Ini pilihanku dan aku tak akan pernah menyesal untuk itu"
-Tiaraandini-
_______________
*HappyReadingDaddy masih terdiam, tak lama kemudian ia berdiri.
Mendengar meja yg sedikit tergeser kedua sejoli itu mendongak kan kepalanya bersamaan. Terlihatlah daddy yg tengah tersenyum, membuat keduanya mengerut kan keningnya bingung.
Tiara dan anrez saling berpandangan seakan saling melontarkan pertanyaan yg sama, 'kenapa?'.
"Maksudnya tidak saya tolak" Ucapnya sambil tersenyum lalu mendekat "besok kamu bawa orangtua kamu kesini, kita buat acara lamaran yang lebih serius" Ucap deddy lalu memegang kedua pundak anrez membuat anrez berdiri, lalu daddy dengan gentle ia memeluk nya.
Anrez masih terdiam dia benar benar dibuat membisu begitupun dengan tiara.
Ini beneran? Ayahnya menerima pinangan dari orang yg sangat dicintainya? Ahh tiara benar benar bahagia.
Setelah melerai pelukannya tiara dengan cepat memeluk ayahnya erat "makasihh makasih makasih. sayang papah banyak banyak" Ucapnya. Tangisan nya pecah.
Yoshi dari kejauhan tersenyum lalu berjalan mendekat, yoshi merentangkan tangannya ingin memeluk anrez namun dengan cepat tiara mendekati yoshi lalu memeluknya "peluk titi ajah" Ucapnya.
Kedua lelaki itu tertawa bersamaan melihat tingkah laku tiara "kamu ini sama ibu sendiri cemburu" Ucap daddy.
Anrez tersenyum canggung lalu meraih tangan daddy yg berada tepat di hadapannya lalu mencium punggung tangan itu lama "makasih om, saya janji besok saya bawa ibu dan adik saya kesini"
Daddy tersenyum hangat terus mengelus puncak kepala anrez "jagain anak om"
Anrez mengangguk cepat "pasti om".
☘
Setelah acara pinangan yg sederhana tapi menegangkan tadi anrez dan tiara berjalan jalan sebentar dibelakang rumah tiara, bisa dibilang taman kecil milik keluarga tiara.Meskipun jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam kedua sejoli itu nampaknya tak ada niatan untuk beranjak dari tempatnya entah apa yg mereka bicarakan hingga lupa waktu seperti ini.
"Sayang itu bekas pukulan spatula tadi masih membekas yah? Ko nggk ilang2.masih sakit? "
Sedari tadi fokus tiara hanya ke satu titik yaitu jidat anrez yg masih setia dengan tanda merah nya yang membulat, dan membuat ia semakin merasa bersalah.
"Nggk papa syg"
"Bohong, aku pegang boleh?"
Lelaki itu hanya mengangguk lalu memutar badannya menghadap tiara.
"Ssstttt" Ringis nya tertahan.
"Sakit yah?"
Anrez mengambil tangan yg berada di jidatnya "sedikit hehe"
"Tuh kan, mana lukanya jadi merah kebiruan lagi, bentar aku ke dalam dulu bawa salep yah"
"Ngg-"
"Sssuuuutttttt bentar yah"
Gadis itu berlari masuk kedalam rumah nya. Lima menit kemudian ia muncul kembali dengan membawa salep untuk menghilangkan rasa nyeri.
"Sini aku obatin dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LOVE!! ~ END
General Fiction*Ini bukan cerita asli ini hanya cerita fiksi yang berasal dari imajinasi, meskipun ada sebagaian adegan saya ambil di kehidupan nyata* *saya pemula, saya butuh dukungan kalian* *Kasih saran dan kesan kalian setelah kalian baca setiap part di cerita...