75

579 94 13
                                    

*HappyReading 😍
*Vote dulu sebelum baca 🔥

"Ini bi kamar nyaa"

Bi Nur masuk ke dalam kamar yang ditunjuk oleh anrez lalu menurunkan tas nya di pinggir kasur "makasih den"

Anrez tersenyum sekilas "Sama-sama bi. Oh iya untuk hari ini bibi istirahat dulu aja nanti jam 7 malam baru bibi boleh mulai bekerja untuk nyiapin makan malam"

"Iya den siap"

"Yaudah bi anrez pamit ke atas dulu" Ucapnya lalu menutup pintu.

Selang beberapa detik anrez membuka kembali pintu nya "mm bi, boleh enggak besok bibi bantuin saya bawa barang-barang yang ada di kamar atas pindahin ke kamar bawah?"

"Oh bisa atuh den, kan itu teh udah jadi tugas saya, gimana atuh si aden teh" Jawab bi Nur sambil terkekeh "tapi kalo boleh tau, kenapa dipindahin?"

"Ohh itu istri saya kan kehamilan nya udah masuk bulan ke 6 , anrez takut dia kecapean kalo harus naik turun tangga"

Bi Nur mengangguk paham "meni pengertian pisan si aden teh, iya atuh siap den besok bibi bantuin pokok namah"

Anrez terkekeh "yaudah bi selamat istirahat, assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam den"

Anrez berjalan masuk ke dalam kamar nya dan langsung mendapati tiara yang sedang berdiri di depan kaca besarnya sambil menggerakkan badannya ke kanan dan ke kiri.

"Kamu ngapain?" Tanya anrez sambil memeluk istrinya dari belakang.

"Udah?"

"Apa?"

"Itu bi Nur"

Anrez semakin mengeratkan pelukan nya dagunya ia tumpukan di bahu tiara "Ohh udah"

"Iihh sayang eungap" Rengek tiara membuat anrez terkekeh.

"Tadi lagi ngapain?" Tanya anrez sekali lagi sambil melonggarkan sedikit pelukan nya.

"Sayang?"

"Hm?"

"Ini kok badan aku tiba-tiba tumbuhnya kesamping yah nggk ke atas" Lirih tiara sambil memajukan bibirnya kedepan.

Anrez terkekeh geli mendengar lontaran istrinya itu "iyalah kan lagi hamil"

"Emang kalo hamil BB bakalan naik?"

Astaga, istrinya ini sangat polos sekali yah bun, anrez sampai menghela nafas nya pelan.

"Yaiyalah kan kamu sekarang kemana-mana enggak sendiri ada dede bayi yang harus kamu bawa terus setiap hari"

"Iya juga yah hahaha"

Tiara berfikir lagi sambil memainkan bibirnya membuat anrez ingin meraup bibir itu gemas.

"Sayang?"

Anrez membawa istrinya duduk ke pinggir kasur tanpa melepaskan pelukan nya membuat tiara langsung mendudukkan dirinya di pangkuan anrez.

"Apa sayang?"

"Kamu bakalan jijik gak liat aku kayak gini?" Tanya tiara membuat kening anrez berkerut.

"Maksudnya?"

"Y-yakan aku sekarang ini udah enggak kayak dulu, sekarang tuh badan aku lebar pipi aku juga tembem gak ada cantik cantiknya sama sekali"

Pelukan itu semakin mengerat bahkan tiara bisa merasakan anrez beberapa kali mencium pundaknya membuat ia kegelian "ngapain jijik? Kamu gini juga gara gara aku kan? Aku yang bikin kamu segede ini, justru aku bersyukur kamu udah sabar menghadapi kehamilan kamu ini yang terkadang buat kamu lelah letih dan berat tapi kamu enggak pernah ngeluh, jadi untuk apa aku jijik, pokoknya aku beruntung banget punya kamu dan sungguh tak berprikebumilan kalo aku jijik sama kamu tuh"

SECRET LOVE!!  ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang