66

831 101 29
                                    

*HappyReading
*Vote dulu sebelum baca 🔥
.
.
.

"Sudah kuduga"

-Anrez adelio-

________________

Setelah perdebatan waktu itu anrez dibuat heran sama tingkah laku tiara yg semakin kesini malah semakin kesana.

Sebenernya anrez juga bingung disini yang harus nya marah itu siapa? Padahal yg ketahuan ketemuan sama yang bukan muhrim itu tiara kenapa jadi dia yg marah kan harus nya anrez.

Setelah pulang dari kantor waktu itu tiara selalu menjaga jarak dengan anrez, bahkan tidur pun selalu memunggungi nya, kalo ditanya pasti menjawab seadanya, ngeselin memang.

Tapi semua itu berubah kembali seperti semula setelah anrez mengizinkan dirinya untuk menghadiri reuni idol, meskipun dengan syarat anrez harus ikut bersama nya.

Jelas itu bukan masalah bagi tiara, justru ia semakin happy kiyowo jika suaminya ikut menghadiri acara tersebut.

"Udah siap belum?"

"Keliatannya?" Ucap tiara sewot.

Anrez mengusap dadanya perlahan "Santai"

"Lagian udah kesepuluh kali kamu tanya kayak gini, kan bisa liat sendiri ini belum kelar" Cerocos tiara.

'Dia yang lama dia yg emosi dasar cewek'

"Gak usah ngebatin" Ujar tiara sambil memasangkan bulu mata palsunya.

'Lah, gue ngomong dalam hati kan tadi?'

"Emang dalam hati! aku mah cuma nebak aja"

"Belajar jadi cenayang dari siapa?"

"Otodidak" Balas tiara polos sambil mengolesi wajah nya dengan bedak entah keberapa kali nya itu.

anrez memutar bola matanya malas "Gak usah dandan cantik2, banyak buaya diluar sana"

"Ketua buaya nya kan udah jinak, jadi gak perlu takut"

"Ketua buaya? Siapa?"

"Menurut ngana?" Semakin sewot

"Rafi ahmad?"

"Dih, bukan"

"Terus siapa?"

"Anaknya mamah adel yg paling gede"

"Aku? Maksud kamu aku buaya gitu?"

"Aku nggk ngomong gitu"

"Kan anak mmh adel yg paling gede itu aku"

"Ya berarti emang kamu"

"Apaan si gak jelas banget, lagian aku bukan buaya, tapi kamu"

"Loh, kok aku?"

"Iyalah, udah punya suami masih ajah ketemuan sama cowok lain"

Tiara memutar bola matanya malas "Mulai"

"Emang bener kan?"

"Ya bener!! Puas?"

Anrez mendekat membuat tiara refleks mundur sambil menelan salivanya kuat, perlahan tapi pasti anrez menarik pinggang tiara agar semakin mendekat, ujung hidung nya saling bersentuhan sehingga deru nafas keduanya saling menyapa satu sama lain.

"Ma--maksudnya, enggak, A-aku kan sa-sayang banget sama kamu, mana mungkin aku bermain dibelakang kamu,percaya kan? " Ucap tiara gugup.

Anrez mencium bibir tiara sekilas lalu beralih mencium kening istrinya cukup lama setelah itu anrez tersenyum "Percaya, yo berangkat" Ujar anrez sambil menarik tangan tiara keluar kamar.

SECRET LOVE!!  ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang