76

776 86 17
                                    

*HappyReading😍
*Vote dulu sebelum baca 🔥
.
.
. *Maaf yah kalo banyak yang typo.
. Tadinya enggak bakalan up malam ini.
. Tapi memaksakan diri karena banyak yang nungguin hehe 🤭
. Jangan lupa di vote pokoknya 😍

Sesuai rencana kemarin siang ini anrez langsung mengurus perpindahan kamarnya dari lantai atas ke lantai bawah, dikarenakan usia kandungan tiara yang sudah menginjak bulan ke 6.

Malam tadi anrez sudah memberitahu tiara jika kamarnya akan berpindah ke lantai bawah. Tiara sempat menolak karena menurutnya ia masih kuat naik turun tangga kapanpun, lagian ia sudah nyaman tidur dikamar itu dan akan membutuhkan waktu lagi untuk beradaptasi dikamar baru.

Tapi anrez tetaplah anrez, suaminya itu keukeuh tidak mau membuat tiara capek dengan kegiatan nya yang harus naik turun tangga.  alhasil tiara hanya bisa menurut patuh.

pagi tadi anrez menyempatkan diri untuk pergi ke kantor dan hanya menghadiri meeting saja. Setelah meeting selesai anrez menyerahkan pekerjaan nya kepada sekertaris kim.

Dan disinilah anrez dikamar yang sudah di siapkan nya untuk di tempati bersama tiara beberapa bulan kedepan.

"Sudah semua belum bi?" Tanya anrez sambil membereskan berkas berkas kantornya dimeja dekat jendela kamar.

Sedangkan sang bumil? tengah bersantai kaya dipantai ngejugrug didepan televisi kamar sambil memeluk satu toples makanan ringan.

Bukannya tiara tidak peduli dengan urusan perpindahan kamarnya. Sebenarnya tadi ia ingin membantu memindahkan barang barang nya tapi anrez melarang nya melakukan apapun, anrez hanya menyuruhnya istirahat dan menjaga calon anaknya itu.

"Belum den, masih ada lagi, bentar bibi ambilin"

"Barang gede apa kecil bi?"

"Gede den, tapi gak papa atuh bibi mah bisa, toh barangnya juga ringan"

"Kalo gede pasti berat lah bi"

"Gk papa bi, biar anrez ajah yang bawa, takutnya bibi gak kuat ngangkatnya" Ujar tiara yang sedari tadi menyimak percakapan anrez dengan bi Nur.

"Sebenernya teh da emang barang gede den tapi ringan, orang barangnya itu boneka"

"Ohh momo?iya bi bawa bi boneka kesayangan aku itu"

"Kesayangan tapi ditaro nya di atas lemari teruss" Sindir anrez.

"Ya kan dulu mah emang kesayangan, selalu aku peluk tiap mau tidur biar tidurnya ada yang nemenin" Ujar tiara sambil membenarkan posisi duduknya "kalo sekarang kan tidurnya ada yang nemenin, jadi si momo aku taro di atas lemari biar liatin keuwuan pimo mimo nyaa hehe"

Anrez berjalan mendekat ke arah tiara lalu menyentil bibir tiara pelan "halahhh bisa aja kamu"

"Yaudah atuhh bi Nur ke atas dulu ngambil bonekanya"

"Ohh iya bi, tapi kuat kan bi?"

"Kalo ngangkat boneka mah tentu bibi kuat, tapi kalo liat keuwuan kalian baru bibi gak kuat. Sumpah"

"Astaga" Ucap tiara lalu tertawa.

"Bisa ajah nih si bibi" Timpal anrez sambil terkekeh.



Acara perpindahan kamar nya sudah selesai sekitar 30 menit yang lalu. Saat ini anrez dan tiara tengah berduaan di kamar barunya sembari mencari kenyamanan dikamar ini.

Kamar yang baru ini memang tidak seluas kamar nya yang diatas, tapi kesejukan kenyamanan nya ternyata melebihi kamar yang di atas.

"Kenapa gak dari dulu yah kita pindah ke kamar ini? Ternyata kamarnya sangat adem dan bikin relaks" Ucap tiara sambil menyandarkan kepalanya di dada bidan anrez.

SECRET LOVE!!  ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang