80

496 68 24
                                    

*Happy Reading 😍
*jangan lupa vote yah 🔥

"Sayang!"

"Sayang!"

"Anreeez!"

"Anrez!"

"Anrez!"

Tiara terus berteriak memanggil nama itu, langkah nya terhenti kala orang-orang mengangkat tubuh yang sudah dilumuri darah itu ke mobil.

"TUNGGU!!"

Tiara berlari tanpa memperhatikan keadaan sekitar.

"NENG UDAH ATUH NENG, BELUM TENTU ITU ADEN. ADUH BIBI TEH NGERI TAKUT NENG JATUH"

Tiara tak menghiraukan teriakan bi Nur, pikiran nya bener-bener kalut, takut terjadi sesuatu dengan suaminya itu.

Jarak antara pintu rumah dan jalan lumayan cukup jauh di tambah lagi korban sudah digotong menuju mobil untuk di evakuasi membuat tiara semakin tidak bisa melihat keadaan korban.

"PAK  BERHENTI PAKK!!"

"PAK-- "

BRUKK!!

Mata tiara melotot saat dirinya menubruk dada bidang seseorang, tapi ia kaget bukan karena hal itu tapi karena di baju orang itu terdapat banyak sekali darah.

"Eh mbak, gak papa? Maaf tadi saya gak li-- ..  Loh sayang? Kamu kenapa? Mau kemana?"

Tanpa sepatah kata pun tiara langsung menubruk dada bidang itu, memeluk dan menumpahkan air matanya di sanpa, ia senang bukan main. Ternyata suaminya ini baik-baik saja.

"Sayang hei.. Kenapa?"

"Aden? Alhamdulillah syukur lah ternyata yang kecelakaan itu bukan aden" Ucap bi Nur saat sudah sampai di depan anrez.

"Ohh jadi kalian ngira yang kecelakaan itu aku ya?"

"Kalo bibi mah meyakinkan diri aja bahwa itu bukan aden tapi bibi teh meni kasihan liat neng tiara yang udah ketar ketir takut yang kecelakaan itu aden, tapi bibi bersyukur pisan ternyata korban itu bukan aden"

Anrez mengangkat kepala tiara yang sedari tadi bersembunyi di dada bidangnya sambil memeluk nya erat.

"Sayang hei.. Aku gak papa jangan nangis lagi"

Tiara meraba setiap inci wajah suaminya "kamu.. Kamu beneran gak papa kan hiks.. "

"Gak papa sayang, nohh liatt sehat kan aku" Tunjuk nya sambil merentangkan kedua tangannya.

"Aku takutt.. "

"Jangan takutt ada aku"

Tangan tiara terulur memegang ujung kaos yang anrez pakai. Tepat di bagian kaos yang banyak sekali noda darah. "Ini? hiks.. darah apa?"

"Ohh ini? Ini tadi aku sempet nolongin korban kecelakaan itu, kamu gak liat tadi aku salah satu orang yang ikut ngangkat korban"

Tiara menggeleng sambil mengerucut kan bibirnya.

Anrez tertawa "lucuu banget sii kalo udah panik gini" Ucapnya sambil menarik ujung hidung tiara pelan.

"Iiiiihhh aku takut kamu ninggalin aku lagi kayak dulu"

"Emang aku pernah ninggalin?"

"Pernah, dulu"

"Kapan?"

"Ihh tau ahh, udah tau istrinya lagi panik malah diledekin mulu"

Anrez tertawa lalu merangkul tiara dan berjalan pergi menuju rumahanya. "Ututu Iya maaf maaf"

SECRET LOVE!!  ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang