65

807 104 17
                                    

*HappyReading
*Vote dulu sebelum baca 🔥
.
.

"Definisi realita tak seindah ekspektasi"
-TiaraAndini-
____________

Pagi ini tiara sudah berada di dapur menyiapkan makanan untuk suaminya, beberapa makanan sudah selesai ia masak tinggal menunggu salah satu makanan favorit anrez yg belum matang.

"Akhirnya semua makanan buatan chef nyonya adelio telah selesai" Ucap tiara pada diri sendiri.

"Saat nya dihidangkan"

Setelah makanan terakhir ia letakan di mangkuk saat nya tiara menata hasil karyanya di meja makan, tercium aroma harum dari setiap makanan membuat tiara tersenyum puas, pasti rasa nya enak semua yakan.

"Makanan telah siap dihidangkan untuk si tuan muda" Ucap nya lalu terkekeh.

Tiara berjalan menuju tangga berniat untuk memanggil anrez, tapi langkah nya terhenti saat anrez keluar kamar dengan langkah tergesa-gesa.

"Eh sayang mau kemana?"

"Aku lupa pagi ini ada meeting penting, aku pergi dulu yah" Ucap anrez sambil mencium kening istrinya.

"Makan dulu"

"Nggk sempet syg, nanti telat" Anrez kembali melanjutkan langkahnya menuruni tangga, dan diikuti oleh tiara.

"Padahal aku udah masak banyak lo"

"Lagian kamu Kenapa masak banyak kan kita cuma berdua?"

"Kan kamu semalam belum makan langsung tidur, aku takut kamu sakit"

"Aku sehat, tenang aja aku nanti makan dikantin yah" Ucap anrez lalu ia mengulurkan tangannya.

Tiara meraih uluran tangan anrez dan menciumnya, entah kenapa hatinya sekarang serasa di remas. sakit, kesel, dan kecewa ia rasakan secara bersamaan.

Bukan tak ikhlas ia memasak tapi ia merasa ditolak oleh suaminya tadi ia sempet berangan jika suaminya akan menikmati makanan nya terus memuji hasil karyanya, tapi semua itu hanya angan angan saja. memang benar ternyata realita tak seindah ekspektasi.

"Assalamu'alaikum, kamu jangan kemana2 nanti aku pulang cepet" Ucapnya lalu mencium seluruh inci wajah istrinya dan berlalu pergi.

Tiara menatap kepergian suaminya hingga tak terlihat lalu masuk ke dalam, setetes cairan bening keluar dari kedua matanya, ia merasa usaha nya sia sia.

"Yaudah deh aku bungkus aja. aku kasih ke anak2 jalanan didepan sana"

"Percuma nunggu dia pulang juga, nanti makanan nya basi , ia kalo dipanasin terus dimakan, kalo nggk? Kan mubadzir"

"Memulai dengan semangat 45 eh setelah semuanya siap dipatahkan oleh kenyataan 'siying iki lipi pigi ini idi miting pinting' apa salah nya makan dulu, sakit baru tau rasa"

Mulutnya terus saja mengoceh membicarakan kelakuan suaminya tapi matanya terus mengeluarkan air mata entah kenapa tiara juga tidak tau, padahal hatinya tidak terlalu sakit.

"Ini lagi kenapa keluar terus air matanya, lagi males nanges padahal"

"Stopp!! Jangan keluar terus"

Tiara berjalan gontai menuju dapur mencari sesuatu yg bisa ia gunakan untuk membungkus makanan.

"Nahh ini dia"



Tiara keluar rumah tanpa memberitahu anrez terlebih dahulu, karena memang jarak dari rumah ke tempat anak2 jalanan cukup deket, lagian tiara juga belum mood bicara dengan anrez, hati nya masih sangat kesal.

SECRET LOVE!!  ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang