21.

32 3 0
                                    

Assalamualaikum..

Follow:(
Vote:(

Selamat Membaca💜
----


Ketiga cewek berinisial, A, L, dan K, berjalan menyusuri mall yang ramai oleh pengunjung. Mereka berjalan sambil melihat-lihat jualan disekitar mereka.

"Kesitu yuk!" Ajak Lala dengan semangat. Mereka berjalan menuju tempat penjualan berbagai aksesoris, mulai dari aksesoris Hp, Gantungan kunci, dan lain-lain.

"Aaa lucu banget siih" Gumam Ana sambil melihat-lihat gantungan kunci lucu.

Lala dan Kinan berjalan menuju tempat Ana. "Lucuu, ambil satu ah!" Pekik Lala lalu mengambil salah satu gantungan kunci. Ana dan Kinan menyenggol lengan Lala, karena suara Lala yang terlalu nyaring membuat orang-orang disekitar melihat mereka.

"Apasih?" Tanya Lala bingung.

"Lo malu-maluin tau nggak?" Jawab Kinan, dan diangguki Ana.

Lala memutar bola matanya, "Bodo amat!" Ucapnya lalu kembali melihat-lihat aksesoris yang lain.

Ana berjalan ke tempat aksesoris Hp, matanya langsung berbinar setelah melihat Case Hp yang menunjukkan foto salah satu idolanya, Jung Jaehyun. "Gila! Ganteng banget cowok guee" Gumam Ana bahagia, lalu mengambil salah satu yang cocok dengan ponselnya.

"Guys! Bagus gak?" Tanya Ana semangat, sambil memperlihatkan ponselnya yang sudah ia pakaikan Case yang ia pilih.

Lala dan Kinan berbinar melihat itu lalu berlari kecil menuju tempat Ana. "Mau jugaa" Pekik Lala dan Kinan bersamaan lalu mengambil yang menurut mereka bagus.

"Lucu bangett" Pekik Lala, tak peduli walaupun sedang ramai. Ana dan Kinan mengangguk membenarkan.

Setelah membeli beberapa barang, mereka keluar dari sana lalu menuju tempat pakaian.

"Gimana? Cantik nggak?" Tanya Kinan sambil mencocokkan salah satu baju yang ia pilih.

"No! Lehernya luas bangett" Koreksi Lala cepat, dan diangguki Ana. Kinan menghela nafas lalu menyimpan kembali baju tadi.

"Menurut kalian gue pilih ini, apa ini?" Tanya Kinan lagi, sambil memperlihatkan dua baju berwarna hitam dan abu-abu. Lala dan Ana menoleh, "Yang ini kayaknya bagus buat lo!" Jawab Lala semangat, sambil menujuk baju berwarna hitam.

Ana mengangguk, "Bener banget! Yang itu cocok buat lo!" Sambung Ana tak kalah semangat.

Kinan berfikir sejenak lalu menggeleng, "Nggak ah! Yang ini lebih cocok!" Tolak Kinan, lebih memilih baju berwarna abu-abu. "Eh, tapi yang ini juga baguss" Lanjutnya setelah memperhatikan kedua aju itu.

"Kalau gue sih, mending lo ambil yang item" Saran Lala.

"Dua-duanya aja kalo gitu" Saran Ana.

Lala dan Kinan menjentikkan jarinya, "Pinter" Ucap Kinan dan Lala bersamaan, lalu terkekeh sendiri.

Drrtt.. Drrtt..

Ponsel didalam tas selempang Ana bergetar, menandakan ada panggilan masuk. "Gue angkat telpon dulu yah. Kinan, bayarin punya gue dong, ntar gue ganti" setelah diangguki Kinan, Ana menjauh pergi ke tempat sepi.

Tertera nama 'Mas Ganteng' di layar Hpnya.

"Assalamualaikum, kenapa?" Tanya Ana.

" Waalaikumsalam, udah pulang?" Tanya Raga diseberang sana.

"Masih di mall, kenapa?"

"Kangenn" Jawab Raga dengan nada suara yang terdengar manja.

Ana terkekeh, "Geli gue dengernya"

Terdengar decakan dari Raga, "Suara imut gini kok geli" Protes Raga.

"Bacot! Udah yah gue mau lanjut, dadaa" Tanpa menunggu jawaban dari Raga, Ana terlebih dahulu mematikan sambungan telepon dan menyimpan kembali ponselnya kedalam tas, setelah itu kembali ke tempat Lala dan Kinan.

"Udah?" Tanya Ana setelah melihat Kinan dan Lala yang sudah diluar toko tadi.

Kinan dan Lala mengangguk, "Udah" Jawab Kinan.

Ana mengeluarkan selembar uang dari dompetnya lalu memberikannya pada Kinan. "Nih, makasih ya" Ucap Ana berterima kasih karena Kinan membayarkan pesanannya tadi. Kinan membalasnya dengan anggukan.

"Makan yuk! Laper gue" Ajak Lala dan disetujui mereka berdua.

Mereka masing-masing memesan Bakso pedas, mereka makan dengan tenang dan lahap, sepertinya mereka benar-benar sedang lapar.

"Ah! Kenyang gue" Ucap Lala menepuk pelan perutnya. Makanan mereka sudah habis.

"Baksonya enak" Ucap Ana, dan diangguki Kinan dan Lala.

"Bener tuh, lain kali kesini lagi yuk!" Ajak Kinan semangat.

"Oke!" Jawab Ana dan Lala serempak.

----

Raga menatap pantulan wajahnya di cermin, wajahnya terlihat pucat. Ia membasuh wajahnya lalu menggosok gigi.

Raga mengambil ponselnya lalu berbaring diatas kasur, membuka Whatsapp setelah mendapat notifikasi dari Ayah Ana.

dr. Camer

|Assalamualaikum
|Kamu kemana saja?
|Kenapa tidak pernah ke Rumah sakit?

Raga nggak ada lesempatan Om|
Raga suka capek terus|
Jadi nggak bisa kemana-mana|
Nanti kalau ada kesempatan, Insya Allah Raga kesana|

|Jaga kesehatan kamu, jangan beraktivitas yang terlalu berat
|Fisik kamu sudah lemah

Raga kuat, nggak lemah|

|Terserah!
|Sekarang kamu tidur
|Jangan tidur larut malam, kamu harus istirahat yang cukup

Iya Om|

Setelah membalas, Raga menyimpan ponselnya. Ia menghembuskan nafas lelah, lalu memejamkan matanya.

"Capek" Gumamnya sebelum masuk kealam mimpi.

Bersambung-

Follow:(
Vote:(

See You~














-Thank You💜

RAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang