2

75 7 0
                                    

[DUA]

"Assalamualaikum, Raga ganteng pulang!" Teriak Raga saat memasuki rumahnya.

"Abangg!!" Teriak Raka sambil berlari merentangkan tangannya minta gendong, langsung saja Raga menggendongnya.

"Wihh adek gue makin ganteng aja nih"

"Abang, tadi bunda marahin Raka" Adu Raka dengan tampang sedihnya.

"Kenapa dimarahin hm?" Jawab Raga sambil berjalan menuju kamarnya.

"Tadi Raka ngga sengaja pipis dikasur abang" Jawab Raka lirih sambil menundukkan kepalanya, takut abangnya marah.

"Ha?! Kamu pipis dikasur abang?! Astagaa!" Raga lari menuju kamarnya, dan menurunkan Raka dari gendongannya. Melihat kasurnya sudah diganti dengan kasur cadangan dan seprei yang baru Raga bersyukur. "Huh! untung udah diganti, jadi gue ga perlu repot-repot."

"Maaf" lirih Raka sambil menunduk.

"Iya, abang maafin, tapi jangan lagi"

Raka mendongak dengan wajah ceria, lalu menganggukkan kepalanya
"Iya, ngga akan diulangi kok"

"Yaudah, tapi kamu kenapa ngga pake popok?"

"Tadi pake, tapi Raka lepas, soalnya Raka bosan pake popok yang kayak gitu terus. Raka abis liat di tv ada popok baru, Raka mau pake popok yang itu aja, beliin yah bang?"

"Kenapa dilepas, kan bisa pake yang itu dulu, nanti kalau popok barunya udah ada baru diganti"

"Ngga mau! Pokoknya Raka ngga mau pake popok yang itu lagi! Bang! Beliin popok barunya sekarang dong, nanti kalau Raka pipis sembarangan lagi gimana? Pasti bunda bakal nyuruh abang bersihin! Emang abang mau?"

"Wah! Ngancem nih anak! Ck! Yaudah, abang beliin, ogah gue bersihin pipis bocil."

----

Ana berjalan menuruni tangga dengan seragam sekolah yang rapih dan rambut panjangnya yang dibiarkan tergerai.

"Bibi masak apa? Harum banget."

"Eh? Non Ana. Bibi cuma masak nasi goreng sama telur dadar, Nih udah jadi." sambil memberikan nasi goreng untuk Ana.

"Wah! Enak nih kayaknya" Kata Ana sambil mencoba nasi gorengnya.

"Yaudah, bibi kebelakang dulu yah"

"Iya bi"


Setelah sarapan, Ana berangkat sekolah menggunakan ojek online, sebenarnya dia ada mobil, tapi dia sedang malas menyetir.

Minta antar Ayahnya? Tidak bisa. Ayahnya sudah lebih dulu pergi tadi subuh, karena harus mengurus masalah di kantor.

Bundanya? Tidak bisa. Bundanya menginap di butik dan biasanya baru akan pulang jam 8 pagi.

Lalu abangnya? Huh! Abang sekaligus saudara satu-satunya yang sudah kuliah itu sangat jarang berada di rumah, entah itu menginap di rumah temannya, atau pulang malam setelah itu subuh dia pergi lagi, entah apa yang diurusnya.

Broken home? Tidak! Ana bukanlah anak broken home. Orang tuanya memang sibuk, tapi perhatian mereka kepadanya tidak pernah hilang, lagi pula orang tuanya tidak selalu sibuk, mereka hanya sibuk diwaktu tertentu.

RAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang