Terdiam dipoligami
Bergerak menggoyang bapakmu
~Calon janda bahenol, Rana~Sejumput Dendam Rana~
Mata Nirmala membola begitu melihat deretan angka yang tertera pada layar gawainya. Sungguh rasanya sulit menerima kenyataan pahit ini. Pantas saja Rana menertawakannya dan mengatainya kampungan, ternyata apa yang dibilang Rana itu benar.
Bahwa motor yang Nirmala pikir buntut dan bekas orang bule itu merupakan motor keluaran terbaru bahkan harganya saja bisa menyentuh satu miliar rupiah. Tidak, ini tidak bisa dibiarkan! Enak saja Rana menghambur-hamburkan uang Damar untuk membeli sesuatu yang tak berguna begitu. Bukankah uangnya lebih baik ditabung saja, memang dasar Rana hanya mementingkan pamer saja! Perempuan bodoh, sukanya menghambur-hamburkan uang tidak seperti Nirmala yang begitu pintar dan bijak.
Bukankah seharusnya apa yang menjadi milik Damar juga menjadi milik Nirmala juga, Nirmalakan juga salah satu istri Damar? Memang dasar saja Rana serakah, semuanya milik Damar coba dikuasainya sendiri. Dasar perempuan matre, pengeretan, tidak punya perasaan, kejam!
Nirmala tidak akan tinggal diam, lihat saja apa yang dilakukannya setelah ini. Perlahan tapi pasti Nirmala akan mengambil milik Rana sedikit demi sedikit, lalu saat semuanya berada di bawah kekuasaannya maka Nirmala tinggal menjentikkan jari untuk membuat Rana tersingkirkan.
"Untuk sekarang seneng-seneng dulu aja, Ran. Kalu untuk besok aku pastiin jangankan tersenyum, bahkan sekedar bernafas kamu akan sulit. Aku pastikan aku akan menghancurkan kesombongan-kesombongan yang ada dalam dirimu itu, liat aja nanti." ucap Nirmala sembari terkekeh sinis.
Sungguh Nirmala sudah tidak sabar rasanya menantikan waktu kehancuran untuk Rana. Bagaimana raut perempuan sombong itu akan berganti dengan raut pucat pasi menyaksikan kekalahannya. Nirmala percaya bahwa karma tidak akan pernah salah alamat. Orang jahat seperti Rana pasti akan terkena azab pedih yang begitu menyakitkan.
Sedangkan buah kesabaran Nirmala selama ini akan menjadikan akhir bahagia dalam hidupnya nanti, hidup penuh suka cita menua bersama Damar dan calon anak mereka. Sedangkan Rana nanti hanya akan bisa menengadah tangan terlunta-lunta di jalan bersama anaknya yang cacat itu, menyedihkan menjadi gembel!
"Berakit-rakit kita ke hulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu.."
"Kena stroke kemudian." potong Rana cepat membuat kedua mata Nirmala melotot.
Mengapa Rana tiba-tiba berada di sini bersama Onad? Sungguh Nirmala dibuat ketar-ketir sekarang, bagaimana kalau Rana mendengar semuanya? Atau yang lebih parah jika Rana melihat dirinya sedang...
"Udah deh, Jah. Daripada ngedumel gak jelas gitu mending minum kombantrin." saran Rana yang diangguki antusias oleh Onad.
Memang sedari tadi Rana dan Onad memperhatikan tingkah polah Nirmala. Mulai dari wanita itu marah-marah sembari menatap layar ponsel, lalu memelototi motor milik Rana, kemudian berbicara sendiri bahkan sampai tertawa-tawa. Aneh, Nirmala benar-benar perempuan aneh. Tapi sebenarnya bukan itu fokus Rana, ibu beranak satu itu lebih fokus pada tangan Nirmala yang begitu khusuk pada kegiatannya yaitu menggaruk pantat, tapi menurut Rana bagian yang digaruk Nirmala bukan cuma pantat tapi lengkap dengan mulut pantatnya juga. Entahlah, Rana tak mau memikirkan lebih lanjut.
Dan sejauh yang Rana tahu tentang Nirmala adalah jika perempuan itu mempunyai kebiasaan unik. Menurut informasi yang Rana dapatkan, Nirmala jika sedang berpikir berat akan menggaruk pantatnya. Awalnya Rana tak percaya jika ada manusia seperti itu namun setelah melihatnya sendiri Rana jadi percaya. Jika dipikir-pikir mungkin inilah satu-satunya hal yang Rana percayai dari Nirmala.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sejumput Dendam Rana
HumorTentang Rana yang harus menerima kenyataan pahit. Saat suaminya harus menikah lagi dengan anak dari pendonor ginjal untuknya. Hingga satu tahun berlalu, takdir membawa Rana kembali masuk dalam keluarga mantan suaminya. Bukan sebagai menantu tapi seb...